MENGEMBANGKAN SIKAP PUAS DI DALAM ALLAH

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena kita dapat hidup dengan rasa cukup. Sahabat, saya senang minum kopi hitam dengan sedikit gula. Satu hari cukup satu cangkir saja, tidak lebih. Minum kopi itu baik, tapi kalau berlebihan menjadi kecanduan, justru dapat mengganggu kesehatan kita. Saya senang bekerja keras, tapi tidak sampai menjadi kecanduan kerja (Workaholics). Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Bisa berdampak negatif. Segala sesuatu perlu kita kerjakan dan  nikmati  dengan secukupnya.

Hari ini saya mengajak Sahabat untuk belajar dari  1 Timotius 6:1-10, dan berfokus kepada ayat 9-10, “… mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.”

Sahabat, saat membimbing Timotius yang masih muda, Rasul Paulus memeringatkan bahwa sifat cinta uang dan hasrat untuk menjadi kaya telah menyebabkan sebagian orang tersesat dan kehilangan arah hidup. Mereka takluk kepada beragam godaan dan terjerat oleh berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan (ayat 9). Paulus melihat cinta uang (bukan uang itu sendiri) sebagai akar dari segala kejahatan (ayat 10), terutama kejahatan berupa ketergantungan pada uang dan bukan ketergantungan pada Kristus.

Tuhan tidak melarang kita bekerja untuk mendapatkan penghasilan (uang) karena setiap manusia yang masih hidup di dunia membutuhkan uang di dalam hidupnya dan untuk hidupnya. Masalahnya ada cukup banyak orang yang kehilangan arah, lupa diri, mereka menghambakan dirinya kepada uang. Uang menjadi tuan mereka. Akibatnya mereka menggantungkan hidupnya kepada uang dan bukan kepada Tuhan.

Sesungguhnya Tuhan memberkati orang-orang yang beribadah dengan sungguh dalam kesalehan, namun Tuhan tidak ingin kita beribadah dengan  motivasi yang salah, yaitu  demi mencari keuntungan.  Sebab, cinta uang adalah akar segala kejahatan dan dapat membuat seseorang menyimpang dari iman (ayat 10).

Oleh karena itu, Paulus mengingatkan Timotius dan jemaat Efesus agar mereka setia dalam pengajaran firman (ayat 2-b) dan mencukupkan diri di dalam segala perkara (ayat 6 dan 8). Karena, kita lahir dan mati tanpa membawa apa-apa (ayat 7). Dengan kesetiaan dalam firman dan rasa cukup dalam segala keadaan, maka umat Allah akan terhindar dari penyimpangan dan kedukaan (10), serta tetap teguh di dalam iman kepada Tuhan.

Ingatlah! Sahabat, dengan terus belajar melihat Kristus sebagai sumber dari segala yang kita miliki, kita akan menemukan kepuasan di dalam Dia dan bukan dari harta benda. Ketika kita mengejar kesalehan lebih daripada kekayaan, kita akan memperoleh sebuah kerinduan untuk selalu setia dengan segala sesuatu yang sudah kita terima. Kita dapat mensyukuri apa yang telah kita miliki. Dengan penuh kesadaran, marilah kita mengembangkan sikap puas di dalam Allah, dan dengan setia berserah kepada-Nya, karena Allah yang Maha Pemelihara akan menjaga kita senantiasa. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita agar selalu berkecukupan. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shaloom…Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat Pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh rasa syukur dan bahagia selalu.
    Puji Tuhan ??, kabar baik krn kita masih bisa menikmati Rahmat-Nya yg selalu baru di setiap pagi dan masih bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema utk kita supaya kita selalu bersyukur dan bukan mengejar keinginan kita terus yg membuat kita tidak akan merasa puas dgn apa yg telah kita miliki.
    Mari kita berpusat pada Kristus sebagai sumber berjat dan sumber kebahagiaan bagi kita supaya kita bisa mengembangkan rasa puas di dalam hati kita…..Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati Saudara semuanya….Selamat beraktivitas dengan penuh rasa syukur …???

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *