Mengembangkan GAYA HIDUP SEMUT

Mengembangkan GAYA HIDUP SEMUT

Serangga sekecil semut yang lemah itu ternyata memiliki keuletan dan kemampuan untuk bertahan hidup.  Bangsa semut layak untuk dijadikan panutan, karena mereka secara naluriah bertindak mengabdi untuk kepentingan koloninya.  Seekor semut rela melepaskan hak pribadinya, dan seluruh karya hidupnya didedikasikan untuk kepentingan koloninya, sehingga di mana pun kita akan menyaksikan iring-iringan semut bekerja keras nyaris sepanjang waktu, siang hingga malam tanpa mengenal lelah. 

Sahabat, mereka tidak pernah menabur benih, namun lumbung-lumbung mereka senantiasa penuh makanan.  Dengan bekerja sama mereka memastikan cadangan makanan telah tersedia pada musim paceklik.

Untuk lebih mendalami topik tentang: “Mengembangkan Gaya HIDUP SEMUT”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Amsal 6:6-11. Semut rajin bekerja di musim panas, mengumpulkan makanannya, menyimpannya, menjaga sarangnya.

Yang lebih mengagumkan lagi, seekor semut mampu mengangkut beban yang berukuran hingga 10X berat tubuhnya sendiri.  Bila ada makanan yang lebih besar dari kemampuannya, semut akan memanggil teman-temannya untuk menyeret makanan itu secara beramai-ramai.

Makanan yang terkumpul kemudian dinikmati bersama tanpa bersaing dan saling membunuh. Mereka hidup berkelompok, dalam satu koloni yang saling menopang, saling percaya, dan rukun.

Sahabat, itulah sebabnya, Salomo, sang raja yang penuh hikmat itu, menasihati rakyatnya agar pergi dan belajar kepada semut. Rajin bekerja kala musim panas, agar saat musim dingin yang sangat menyulitkan bagi binatang sekecil semut, mereka telah memiliki persediaan yang cukup sebagai bentuk pemeliharaan Sang Pencipta. Kiranya kita pun belajar hidup dengan bijaksana.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Mengapa raja Salomo menasihati rakyatnya yang malas untuk belajar dari semut?
  2. Etos kerja seperti apa yang dapat kita peroleh dari semut?
  3. Pelajaran apa yang kita peroleh dari kehidupan semut dalam hal hidup berkomunitas?
  4. Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa dalam kehidupan ini ada musim kelimpahan dan ada musim paceklik, pelajaran apa yang kita peroleh dari semut dalam hal pengaturan keuangan (pendapatan) kita?
  5. Apa yang akan dituai bagi mereka yang hidup bermalas-malasan? (Ayat 9-11)

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya