Mengakui KEDAULATAN ALLAH

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat dan penuh syukur karena kita mempunyai Tuhan yang Mahakuasa tapi sangat peduli dengan kita. Sahabat, manusia seringkali berpikir bahwa hidupnya adalah miliknya sendiri. Hidupnya ada di tangannya sendiri. Segala sesuatu dapat direncanakan, diatur, dan ditentukan sendiri, sehingga dengan demikian mereka merasa bebas untuk melakukan dan memutuskan segala sesuatu di dalam hidupnya. Dalam kesombongannya, manusia berpikir bahwa dirinya cukup berkuasa tanpa kehadiran dan campur tangan Allah. Namun Alkitab mengajar kita bahwa kedaulatan Allah mengalahkan segala kuasa yang ada di bumi ini.

Sahabat, seringkali kita membatasi kehendak dan kuasa Tuhan sebatas logika kita. Untuk itu mari kita mendalami satu perikop dari Yesaya 45:1-8 di bawah judul: “TUHAN memakai Koresh sebagai alat-Nya.”

Sesungguhnya, apa yang bagi kita tidak masuk akal, Allah sanggup melakukannya. Jika kita menggali bacaan kita saat ini, maka kita akan menemukan bahwa Tuhan bisa menggunakan siapa saja walaupun itu orang yang tidak seiman, bahkan mungkin musuh kita untuk menjadi alat di tangan-Nya.

Sahabat, sangat mengejutkan! Tidak masuk di akal. Koresh, raja dari bangsa penyembah berhala, yang tidak mengenal Allah Israel dipakai Tuhan untuk menyelamatkan umat-Nya (ayat 4). Tuhan sendiri yang memanggil, mengurapi, dan memimpin Koresh untuk menaklukkan raja-raja dunia (ayat 1). Tuhan sendiri yang memastikan keberhasilan Koresh (ayat 2-3 dan 5). Padahal pengurapan dalam Perjanjian Lama ialah penugasan Tuhan kepada orang pilihan-Nya dari umat-Nya untuk jabatan tertentu!

Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan berdaulat dan berkuasa untuk memakai siapa saja. Sepasti kekuasaan-Nya atas terang dan gelap, atas kemujuran dan malapetaka dan atas seluruh alam semesta ini (ayat 7-8), sedemikian pula kekuasaan-Nya atas Koresh. Allah melalui Yesaya memberitahu umat Israel, dan bangsa-bangsa bahwa Koresh adalah alat di tangan-Nya, yang dipakai untuk kebesaran dan kemuliaan-Nya (ayat 6).

Sahabat, lalu untuk apa Koresh dipanggil dan diurapi? Allah membangkitkan Koresh dengan suatu tujuan, yaitu untuk membebaskan bangsa Israel (ayat 4). Allah memakai raja bangsa Persia ini untuk menggantikan raja-raja adikuasa Babel. Yeremia menubuatkan kehancuran Babel (Yeremia 25:12-14). Koreshlah yang nantinya menjadi “juruselamat” bagi bangsa Yahudi. Hal ini terlihat dari tindakan Koresh di kemudian hari. Ia memberikan kebebasan bagi bangsa Israel untuk pulang ke negerinya serta mengizinkan pembangunan kembali tembok Yerusalem dan Bait Suci (Yesaya 44:28; 2 Tawarikh 36:22-23; Ezra 1:1-4). Yeremia telah menubuatkan pemulihan umat Israel ini (Yeremia 29:10-14) dan Daniel telah mendoakannya sebagai antisipasi ketika saat pembebasan yang dijanjikan itu telah tiba (Daniel 9:1-19).

Ingatlah! Sahabat, orang yang dapat menempatkan dirinya sebagaimana seharusnya akan mengalami kebaikan dan berkat, tetapi orang yang tidak dapat menempatkan diri sebagaimana seharusnya akan selalu menderita dan tidak pernah merasa diberkati. Ketika kita menempatkan diri kita pada posisi yang seharusnya di hadapan TUHAN, kita akan menjadi orang-orang yang bersyukur kepada-Nya. Menempatkan diri secara benar di hadapan TUHAN berarti bahwa kita menerima kedaulatan-Nya dan percaya akan kasih-Nya kepada kita. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg) 

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh sukacita dan pengharapan di dalam Kristus.
    Puji Tuhan .. ??, kabar baik , karena Tuhan sudah melindungi , memelihara kita semuanya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema supaya kita menempatkan diri pada posisi yg benar di hadapan Allah , sehingga kita bisa menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan mau meberima akan kedaulatan Tuhan…Immanuel
    Tuhan Yesus Memberkati…Selamat beraktivitas di kasih setia-Nya yang tak berkesudahan…??

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *