MEMUJI TUHAN di segala MUSIM KEHIDUPAN

MEMUJI TUHAN di segala MUSIM KEHIDUPAN

Sahabat,  pernah merasakan pertolongan Tuhan?  Setiap kita pasti pernah mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan dalam hidup ini.  Lalu, apa yang Saudara pikirkan saat bangun tidur di pagi hari?  Banyak orang mengawalinya dengan memikirkan masalah dan kemustahilan sehingga sepanjang hari pikiran mereka selalu diliputi kegelisahan, ketakutan, kemarahan atau emosi. 

Berbeda dengan Daud selalu memulai harinya dengan berdoa dan mempersembahkan puji-pujian bagi Tuhan.  Bahkan  tujuh kali dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan  (Mazmur 119:164).  Tidak sedikit orang percaya lupa melakukan hal tersebut.  Mereka berpikir memuji Tuhan itu cukup dilakukan saat beribadah di gereja atau persekutuan saja. 

Sahabat, memuji Tuhan adalah ekspresi yang keluar dari hati terdalam seseorang yang mengagumi Tuhan sebagai respons atas kebaikan-Nya.  Tanpa kekaguman, memuji Tuhan hanya akan menjadi suatu kewajiban atau rutinitas yang dipaksakan.  Sedangkan rasa kagum pasti lahir dari kerendahan hati, dan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan hidup kita. 

Itulah sebabnya memuji Tuhan di tengah pencobaan dan penderitaan seringkali terasa sulit kita lakukan.  Namun jika kita terus melatih diri untuk selalu memuji Tuhan, kita akan beroleh kekuatan untuk memuji Dia apa pun keadaan kita seperti Daud yang memuji Tuhan bukan hanya sekali, tapi tujuh kali dalam sehari.  Ketahuilah bahwa memuji Tuhan adalah pelayanan langsung yang kita tujukan kepada Tuhan.  Maka dari itu tanpa kerendahan dan kemurnian hati, pujian kita tidak mungkin berkenan kepada Tuhan.

Untuk lebih memahami topik “Memuji Tuhan di segala musim kehidupan”, Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 145:1-21. Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawabalah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa syaratnya agar kita dapat memuji Tuhan di segala musim kehidupan? (Ayat 8-9)
  2. Mengapa Daud walaupun mengalami pergumulan hidup yang berat, dia tetap dapat memuji Tuhan setiap hari? (ayat 14)
  3. Orang yang bagaimana yang tahu pentingnya berterima kasih dan mengucap syukur? (ayat 16 dan 18)

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya