MEMPERTANYAKAN KETAATAN YOAB

MEMPERTANYAKAN KETAATAN YOAB


IMG_256

Saudaraku, tokoh Yoab anak Zeruya menjadi pilar penting bagi kerajaan Israel di era Daud. Ia adalah prajurit tangguh yang dipercayai oleh Daud. Yoab sangat peduli pada raja.  Yoab adalah prajurit yang tegas, pekerja keras, berani dan setia menjalankan tugasnya.  Ia tidak pandang bulu menyingkirkan orang-orang yang akan membahayakan Raja dan mungkin membahayakan posisinya sendiri.  Yoab menyingkirkan Abner, paman Saul walau ia Daud sangat menghormati Abner.  Yoab juga  tanpa ampun membunuh Absalom walau Raja Daud sudah memohon supaya Absalom dibiarkan hidup. Yoab bahkan menyingkirkan Amasa, orang yang sedang menjalankan tugas Raja.   Yoab berada dalam circle Raja Daud namun tak pernah total mematuhi Daud.  Berkali-kali Yoab melanggar perintah raja dan menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  Akibatnya sebelum wafat Raja Daud meminta Salomo untuk menyingkirkan Yoab terlebih dahulu (1 Raja-raja 2:5-6) karena ketidak taatannya.

Ketaatan adalah pilihan untuk menundukkan ambisi dan kepentingan dibawah sebuah otoritas.  Mengikut Tuhan membutuhkan ketaatan tanpa batas.  Yesus sendiri menaati rencana Bapa di Surga sampai mati di kayu salib walau dalam prosesnya penuh dengan pergumulan sebagaimana kondisi Yesus di Getsemani. Rasul Paulus mengatakan “Ia merendahkan diri, dan hidup dengan taat kepada Allah sampai mati–yaitu mati disalib.” (Filipi 3:8, BIS).  Ketaatan inilah yang juga menjadi indikator seseorang mengasihi Tuhan karena Yesus sendiri berkata, “Orang yang mengasihi Aku, akan menuruti ajaran-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia. Bapa dan Aku akan datang kepadanya dan tinggal bersama dia. (Yohanes 14:23, BIS).  Oleh karena itu ketaatan menjadi penyeimbang dari kerja keras dan keberanian.  Ketaatan tidak bisa hanya sebagian dan disesuaikan dengan kebutuhan.  Ketaatan adalah totalitas.  Mari belajar untuk hidup dalam ketaatan yang total karena ketaatan yang hanya sebagian akan membahayakan.  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya