Membudayakan Sikap RAMAH

Membudayakan Sikap RAMAH

Sahabat, keramahan merupakan satu sifat yang  perlu kita budayakan. Keramahan bisa diartikan sebagai sifat ramah; kebaikan hati; baik budi bahasanya dan akrab dalam bergaul. Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama, sifat ramah akan sangat membantu untuk mencairkan suasana. Orang yang ramah akan lebih mudah didekati dan mendekati sehingga suasana menjadi lebih hangat. Orang yang ramah biasanya merupakan sosok dengan pribadi hangat yang peka dengan kondisi di sekitarnya. Ia juga rendah hati dan murah senyum.  Dalam peta warga dunia, masyarakat Indonesia dikenal dengan keramahtamahannya. 

Untuk lebih memahami topik tentang “Membudayakan Sikap RAMAH”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Efesus 4:17-32 dengan penekanan pada ayat 32. Sahabat, ramah kepada orang yang kita kenal adalah hal yang umum, dan tidak terlalu sulit melaksanakannya. Setiap kita berjumpa dengan orang yang kita kenal pastilah kita bertegur sapa,  ngobrol dan berkelakar dengan mereka.

Sahabat, apakah yang dimaksud dengan ramah terhadap yang lain dalam ayat 32? Pertama, harus penuh kasih mesra. Kasih mesra itu artinya kasih kita harus memiliki daya tahan. Tuhan Yesus sudah  memberi teladan bagaimana kasih-Nya yang tidak goyah, walau Ia dikhianati, disangkali, ditinggalkan  dan menghadapi tantangan-Nya sendiri. Kasih mesra itu adalah kasih yang harus dipraktikkan bukan  sekadar teori.  Bagi Yesus, kasih tidak cukup hanya diajarkan, dijadikan simbol, slogan, atau wacana semata. Tetapi harus melekat dalam gaya hidup kita, sehingga menjadi ciri khas setiap murid-murid-Nya. 

Kedua,  saling mengampuni. Pengampunan adalah kunci bagi semua hubungan yang sehat, kuat, dan yang kekal abadi. Itulah sebabnya kita harus paham betapa pentingnya mengampuni (Matius 5:23-24; Matius 6:12).  

Sahabat, pengampunan kita tidak bergantung pada mau atau tidaknya kita memaafkan orang lain, tetapi mengampuni orang lain haruslah atas dasar pengampunan Allah yang murah kasih dan murah hati atas kita. Pengampunan yang diberikan kepada kita oleh Kristus ialah atas kebaikan-Nya dan kematian-Nya dan kasih-Nya untuk kita. Bila kita sudah mengetahui apa yang telah Kristus lakukan buat kita, maka kita harus mengampuni orang lain. Orang-orang yang telah diampuni harus mengampuni orang lain. Karena itu, jika kita ingin menjadi orang yang sehat dan bersemangat secara rohani, maka kita harus belajar untuk mengampuni.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari, tolong bagikan pemahamanmu tentang hidup penuh kasih mesra dan pengampunan. Selamat sejenak merenung. Selamat Natal. Selamat memasuki dan menjalani tahun baru 2022. Tuhan Yesus beserta kita. (pg)  

Renungan Lainnya