Sahabat, manusia sebagai makhluk sosial, maka perjumpaan dengan sesama dalam kehidupan sehari-hari adalah suatu realitas. Keberagamaan akan tersaji di sana, mulai dari canda, tawa, jabat tangan, senyuman, peluk cium, hingga kekecewaan, penyesalan, atau konflik yang belum terselesaikan, baik karena penyebab yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Semua itu menjadi bagian dari rutinitas kehidupan manusia. Terlebih pada era digital seperti zaman now, hubungan sosial terasa semakin kompleks. Dalam kondisi seperti ini, kepekaan sosial kita akan diuji, yakni sejauh mana kita dapat berbagi rasa dalam menjalani kebersamaan bersama orang lain.
Untuk lebih memahami topik tentang “MEMBAWA DAMAI di tengah PERGAULAN”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Roma 14:16-23 dengan penekanan pada ayat 19. Sahabat, dalam nasihatnya kepada jemaat di Roma, rasul Paulus mendorong agar sebagai orang percaya, sedapat mungkin hidup mereka jangan sampai menjadi batu sandungan.
Paulus juga mengingatkan bahwa perkara Kerajaan Allah bukanlah soal makanan-minuman, atau hal-hal yang bersifat remeh-temeh lainnya, melainkan soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita.
Sahabat, dalam menjalani kehidupan bersama, manakala kebenaran dijunjung tinggi dan ditegakkan, akan ada damai sejahtera dan sukacita yang akan kita rasakan didalamnya. Bandingkan dengan kondisi dimana setiap orang yang kita kenal menjalani hidup bebas, semaunya, bahkan cenderung ngawur tanpa memedulikan kebenaran, akankah kita tetap merasakan damai sejahtera dan sukacita saat berada bersama mereka?
Sekarang marilah kita mensyukuri anugerah yang Tuhan berikan, sehingga hidup kita masih tetap berada di jalur rel kebenaran firman-Nya. Bawalah kebenaran itu dalam relasi kita dengan sesama. Jadilah lebih peka dalam menjawab kebutuhan sesama sambil melihat kesempatan, kapan kita dapat bersaksi atau mengajarkan prinsip kebenaran kepada mereka.
Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang Sahabat pahami tentang Kerajaan Allah? (Ayat 17)
- Bagaimana cara kita melayani agar berkenan kepada Allah dan dihormati oleh manusia? (Ayat 18 dan 19)
- Apa nasihat rasul Paulus kepada jemaat di Roma dalam ayat 20 dan 21?
- Apa pesan rasul Paulus kepada jemaat di Roma dalam ayat 22 dan 23?
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)