Memasuki dan Menjalani MASA PENSIUN

Memasuki dan Menjalani MASA PENSIUN

Sahabat, beberapa ahli mendefinisikan dan menjelaskan  bahwa pensiun adalah proses pemisahan individu dari pekerjaannya, dimana dalam menjalankan perannya seseorang digaji. Masa pensiun akan mempengaruhi aktivitas seseorang, dari situasi kerja ke situasi di luar pekerjaan. Pensiun dapat dijelaskan sebagai suatu masa transisi ke pola hidup baru, atau merupakan akhir pola hidup.  Transisi ini meliputi perubahan peran dalam lingkungan sosial, perubahan minat, nilai dan perubahan dalam segenap aspek kehidupan seseorang. Seseorang yang memasuki masa pensiun, dapat mengarahkan hidupnya untuk mengerjakan aktivitas lain, atau dapat juga sama sekali tidak mengerjakan aktivitas tertentu lagi.

Lebih jauh para ahli menyampaikan bahwa pensiun akan memutuskan seseorang dari aktivitas rutin yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Rantai sosial yang sudah terbina dengan rekan kerja juga terputus. Paling fatal adalah pensiun akan menghilangkan identitas seseorang yang sudah melekat begitu lama. Selain itu pensiun menempati peringkat 10 sebagai penyebab stress dan depresi. Lebih jauh para ahli mengatakan bahwa pensiun dapat menyebabkan masalah penyakit terutama gastrointestinal, gangguan saraf, dan berkurangnya kepekaan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Memasuki dan Menjalani MASA PENSIUN”,  Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab Bilangan 8:23-26.  Sahabat, bacaan kita pada hari ini menjelaskan  bahwa pensiun itu sudah diatur sejak dulu, batas usia pensiun pada waktu itu 50 tahun. Beginilah Tuhan mengaturnya: Bahwa usia produktif,  wajib bertugas, bagi orang Lewi  yaitu antara 25-50 tahun. Ia bekerja pada Kemah Pertemuan.Tetapi mulai usia 50 tahun, orang Lewi dibebaskan dari pekerjaannya, sehingga ia tidak usah bekerja lebih lama lagi.

Bagi  yang sudah pensiun, ia masih  boleh membantu saudara-saudaranya yang masih aktif di Kemah Pertemuan dalam menjalankan tugasnya, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan tersebut.  

Iitu artinya di atas usia 50 tahun  seorang dibebaskan, artinya karena sudah berjasa, ia dibebaskan dari tanggung jawab berat agar bisa menikmati masa tuanya. Bukan berarti ia tidak berguna lagi. Jika masih bisa, ia boleh berperan atau membantu, tetapi tidak harus menjadi pejabat resmi. Ia bisa menjadi tutor atau penasihat, karena pengalamannya.

Sahabat, memang kita bukan orang Lewi, tetapi dalam konteks Perjanjian Baru, kita semua adalah hamba Tuhan. Jadi bagaimana kita menyikapi masa pensiun? Jangan takut memasukinya. Tanggapi secara positif dengan menerima, mensyukuri, dan memanfaatkannya. Banyak hal masih bisa kita lakukan. Agar tidak pikun, frustrasi, atau kesepian; tetaplah hidup dalam komunitas orang percaya, kembangkan bakat dan hobi, untuk tetap dapat menjadi berkat bagi keluarga dan sesama.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu apa itu pensiun? Menurut kamu apa saja yang harus kita persiapkan dan  lakukan untuk memasuki dan menjalani masa pensiun? Selamat sejenak merenung.  Mari kita berdoa: “Bapa, pakailah hidup hamba selagi masih kuat. Walau usia terus bertambah, biarlah hidupku tetap menjadi berkat.” (pg)

Renungan Lainnya