Sahabat, bukan rahasia lagi bahwa kerusakan lingkungan terbesar terjadi akibat ulah manusia. Bukannya melakukan eksplorasi, manusia justru mengeksploitasi alam. Berbagai bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor berkaitan erat dengan rusaknya lingkungan di sekitarnya. Pemanasan global yang sekarang sering dikampanyekan juga merupakan akibat kerusakan alam.
Sesungguhnya Kewajiban untuk memelihara lingkungan dan alam semesta merupakan perintah Tuhan. Walaupun demikian, topik melestarikan lingkungan jarang dibahas dalam kotbah di gereja maupun tulisan renungan, mungkin karena anggapan bahwa hal tersebut hanya menyangkut hal duniawi dan merupakan kewajiban pemerintah.
Sahabat, sejak penciptaan dunia beserta isinya, Tuhan mengingatkan kita bahwa selama hidup di dunia kita tidak boleh acuh tak acuh terhadap lingkungan hidup kita. Hal itu bukan saja menyangkut tanggung jawab kita atas keadaan alam, kesehatan lingkungan dan kebersihan lingkungan, tetapi juga menyangkut cara hidup dan tindak-tanduk kita yang bisa memengaruhi orang-orang di sekitar kita.
Dalam segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan dan lakukan, kita harus sadar bahwa kita adalah wakil dan duta besar kerajaan Tuhan di dunia. Selain itu, kabar baik yang kita sampaikan kepada seisi dunia, bukan saja mengenai kebahagiaan di surga tetapi juga mengenai keadilan sosial dan kesehatan lingkungan yang seharusnya bisa dinikmati setiap manusia di dunia.
Untuk menggali lebih dalam topik tentang melestarikan lingkungan, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 2:15 dan Ulangan 20:19-20. Berdasarkan hasil perenunganmu dari pembacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bangsa Israel ketika memerangi musuh mereka? (Ulangan 20:19-20)
- Di kitab Kejadian dinyatakan bahwa seluruh alam semesta ini merupakan karya Tuhan yang diciptakan dengan sangat baik. Tugas apa yang diberikan Tuhan kepada manusia? (Kejadian 2:15)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)