MADU dari Gunung Batu

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat dan penuh syukut karena kita mempunyai Tuhan yang berkenan  memelihara hidup kita dari hari ke hari. Sahabat, membahas tentang madu tak lepas dari si penghasil madu itu sendiri yaitu lebah.  Ada hal-hal menarik yang dapat kita petik dari kehidupan seekor lebah, yang termasuk dalam golongan serangga.  Lebah suka sekali berada di suasana yang indah, selalu mencari, menemukan dan hinggap pada setiap bunga untuk menghisap nektar atau sari  bunga-bunga tersebut.  Lebah hinggap dari satu bunga ke bunga lain untuk menjemput nektar dan mengumpulkannya di sarang. 

Selain itu lebah hidup rukun dalam satu koloni dan patuh pada seekor ratu lebah selaku pemimpin koloni.  Lebah taat kepada pembagian kerja:  ada yang bertugas membuat sarang, ada yang khusus bertugas mencari nektar, ada yang menjaga sarang, dan ada juga yang menjaga ratu lebah.  Lebah madu adalah serangga sosial. 

Sahabat, berbicara mengenai madu, mari kita berefleksi dari Mazmur 81:17, “… umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.” (Mazmur 81:17)

Sahabat, sangat menarik, lebah di Timur Tengah biasa membuat sarang dan menyimpan madunya di tanah, di bawah gunung batu, atau di celah-celah gunung batu. Mengapa Tuhan menjadikan madu dari gunung batu sebagai salah satu janji persediaan-Nya bagi kita? Bisa jadi madu dari gunung batu mewakili produk madu terbaik. Bisa jadi pula itu metafora dari sesuatu yang manis, yang timbul dari situasi yang keras atau sulit.

Kalau sebagai metafora, gunung batu mengacu pada tempat yang curam, terjal, dan keras. Itu merupakan salah satu lukisan perjalanan iman kita di dunia ini. Sepanjang hidup, kita akan banyak menghadapi tempat-tempat yang keras, banyak tantangan atas iman kita, dan perkara-perkara yang sulit diatasi. Tetapi, di tempat seperti itu sesungguhnya Tuhan sedang membentuk dan membawa kita menuju tataran iman yang lebih tinggi. Jangan pernah menyerah, sebab di tempat yang keras sekalipun, Tuhan selalu menyertai kita. Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita sendirian. Kita akan mengalami berkat termanis dari pengalaman-pengalaman berat yang kita lalui.
 

Sahabat, selain itu orang percaya yang hidup bersungguh-sungguh di dalam Tuhan.  Ia memiliki gaya hidup seperti lebah yang tidak lagi tertarik dengan hal-hal yang kotor dan jorok, melainkan lebih tertarik kepada hal-hal yang baik dan indah, dan menjauhkan diri dari segala bentuk kecemaran,  “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.”  (1 Tesalonika 4:7).  Selain itu ia akan suka  tinggal  di dalam firman,  dengan merenungkannya siang dan malam, sebab Taurat Tuhan itu  lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah (Mazmur 19:11-b).

Ingatlah! Sahabat, mungkin ada diantara  kita yang bertanya mengapa Tuhan tidak menyingkirkan saja gunung batu yang keras itu dari kehidupan kita? Ada cukup banyak orang  yang tidak tahan kalau harus melewati jalan yang keras. Namun, kita percaya bahwa Tuhan mengetahui hal terbaik yang kita perlukan. Jalan-jalan yang keras itu justru berguna untuk mengencangkan otot iman kita dan mendewasakan kerohanian kita. Sesungguhnya pada waktunya kita justru akan mensyukuri madu yang timbul dari gunung batu tersebut. Madu yang manis tersedia di tempat yang keras, terjal, dan sulit. Itulah paradoks perjalanan iman kita. Selamat ulang tahun ke-49 Christopherus. Mari kita terus bergandengan tangan, merapatkan barisan, melayani Tuhan dan sesama melalui wadah yayasan Christopherus. (pg)

One Comment

  1. Kristianti Kartika Widjaja

    Selamat jumpa Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh suka, cita di dalam Kristus.
    Puji Tuhan ?? kabar baik krn masih bisa merenungkan sebagian dari Firman Tuhan.
    Terima kasih untuk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menyegarkan iman kita , karena kita mempuntai Allah sebagai Gunung Batu kita yang menyediakan madu melalui batu yang terjal dan curam itu.
    Melalui badai kehidupan yang ada , justru otot -otot iman kita makin terlatih dan menjadi kuat iman kita….Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati…. Tuhan mempunyai rencana yang indah utk kehidupan kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *