Live in Harmony and in the Rhytm of God’s Heart

Live in Harmony and in the Rhytm of God’s Heart

BREAKTHROUGH. Sahabat, kita sering mendengar ungkapan: Making a breakthrough. Jika Sahabat pernah mendengar istilah breakthrough mungkin  sudah memahami arti  ungkapan tersebut secara umum. Betul, making a breakthrough artinya membuat terobosan baru dalam perjalanan hidup. Memang tidak banyak orang yang berani mengambil keputusan besar dan mengubah arah perjalanan hidupnya.

Namun, jika perubahan adalah hal yang diharapkan maka kita harus berani menjadi berbeda. Secara umum satu-satunya cara bagi kita untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan adalah dengan menjadi berani, mengejar impian kita dan berani mengambil risiko.

Saat ini kita sedang belajar dari kitab 1 Samuel dan 2 Samuel. Dari dua kitab tersebut kita dapat  belajar dari Daud, bagaimana dia selalu mendapat terobosan baru dalam strategi perang. Bagaimana cara Daud mendapatkannya? Berikut kunci rahasianya: Daud melibatkan Tuhan dalam segala aspek hidupnya. Sebelum dia berperang dia terlebih dahulu bertanya kepada Tuhan.

Sahabat, saat ini mungkin ada diantara kita yang bertanya-tanya: Bagaimana caranya untuk membuat terobosan baru dalam perjalanan hidup? Yang utama dan pertama jagalah kedekatan kita dengan Tuhan. Libatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita. Sebelum kita memutuskan, bertindak, dan melangkah, bertanyalah kepada Tuhan terlebih dahulu. Mari kita resapi dalam-dalam apa yang dinyatakan oleh Ayub: “ … pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.” (Ayub 12:13). Kita tidak dapat hanya mengandalkan pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, kehebatan, kedudukan, dan kekayaan kita saja.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Samuel dengan topik: “Live in Harmony and in the Rhytm of God’s Heart (Hidup Selaras dan Seirama dengan Hati Tuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Samuel 5:17-25 dengan penekanan pada ayat 25. Sahabat, pada waktu itu Daud sudah diurapi menjadi raja Israel.  Ia punya segalanya:  Jabatan, kekayaan dan tentara.  Setelah tahu bahwa Daud menjadi raja Israel, orang-orang Filistin berusaha menangkap dia dan bisa jadi tujuannya adalah untuk menghabisi nyawanya.

Ketika mendengar hal itu Daud tidak langsung bertindak dengan menghimpun kekuatan dan mengumpulkan orang-orang pilihan atau pasukan tentaranya lalu mengatur strategi perang menghadapi orang-orang Filistin, atau meminta nasihat kepada penasihat pribadinya sebagaimana biasa dilakukan oleh pemimpin atau raja. 

Sahabat, hal pertama yang Daud lakukan adalah datang kepada Tuhan untuk bertanya kepada-Nya tentang apa yang harus diperbuat:  “Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?” TUHAN menjawab Daud: “Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu.”  (Ayat 19). 

Daud tidak pernah melupakan Tuhan di setiap langkah hidupnya, ia selalu melibatkan Tuhan di setiap keputusan dan tindakan, ia selalu mengandalkan Tuhan.  Dengan kata lain Daud tidak bertindak dengan kekuatan sendiri, tidak mengandalkan kepintaran atau kehebatannya, dan tidak membangga-banggakan pengalaman yang dimiliki.

Daud sadar apalah artinya hidup ini tanpa Tuhan!  Di sepanjang perjalanan hidupnya ia memiliki pengalaman hidup yang luar biasa bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangatlah terbukti  (Mazmur 46:2). 

Sahabat, hal tersebut menunjukkan betapa Daud punya kepekaan rohani:  Suatu kemampuan untuk memahami dan menempatkan kehendak Tuhan sebagai yang terutama.  Seorang yang peka rohani selalu belajar bagaimana agar hidupnya selaras dan seirama dengan hati Tuhan.  Sebelum bertindak Daud BERTANYA kepada Tuhan, dan setelah mendengar jawabannya ia pun TAAT MELAKUKAN  apa yang Tuhan perintahkan  (Ayat 25).  Karena selalu melibatkan Tuhan dan mengandalkan-Nya,  Daud berhasil memukul kalah orang-orang Filistin. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 19?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Melibatkan Tuhan dalam segala hal adalah bukti bahwa seseorang sangat menghormati Tuhan dan meninggikan-Nya. (pg).

Renungan Lainnya