Live Courageously

Live Courageously

ORANG BENAR. Sahabat, banyak orang menginginkan hidupnya sebagai orang benar. Namun menjadi orang benar yang senantiasa benar-benar hidup dalam kebenaran tidaklah semudah mengatakannya. Dalam Alkitab, Daniel adalah orang benar, yang senantiasa berpegang pada kebenaran yang sudah diketahuinya. 

Apa buktinya? Tuhan berfirman kepada Yehezkiel ketika Ia hendak menghukum dosa orang Israel: “Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka,” (Yehezkiel 14:20). Luar biasa, pujian yang diberikan Tuhan pada Daniel, bahwa kebenaran itu dihidupinya, ternyata benar-benar penting hingga diulang tiga kali (Yehezkiel 14:14,16,20). 

Daniel adalah satu dari empat pemuda Yehuda yang ditawan Nebukadnezar raja Babel, saat menaklukan Yoyakim Raja Yehuda di Yerusalem, yakni Hananya yang dinamai Sadrakh, Misael yang dinamai Mesakh dan Azarya yang dinamai Abednego. Karena mereka tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai hikmat, berpengetahuan banyak dan memiliki pengertian tentang ilmu, mereka pun diajarkan tulisan dan bahasa Kasdim selama tiga tahun untuk bekerja di istana Raja. Lalu, Raja juga menetapkan makanan enak dan anggur yang biasa diminumnya untuk diberikan kepada empat pemuda tersebut. Namun, Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan diri dengan santapan itu. 

Jadi, Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai tulisan dan hikmat, dan mendapatkan pengertian tentang berbagai penglihatan dan mimpi. Ketika Raja memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, terbuktilah Daniel 10 kali lebih cerdas dari semua orang berilmu dan ahli jampi di seluruh kerajaannya. 

Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Live Courageously (Hiduplah Dengan Berani)”. Bacaan Sabda diambil dari : Mazmur 11:1-7. Sahabat, diperlukan keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menghidupi kebenaran firman Tuhan.

Pemazmur tidak takut dengan ancaman ataupun bahaya yang ia hadapi karena ia tahu bahwa tidak ada satu pun manusia yang luput dari pandangan Allah (Ayat 1-4). Allah menguji setiap hati, baik orang benar maupun orang fasik (Ayat 5). Allah tidak membiarkan orang-orang fasik dengan segala kekerasan mereka. Keadilan Allah akan menghukum dan membinasakan mereka (Ayat 6). Sedangkan, bagi orang-orang benar, mereka akan memandang wajah Allah (Ayat 7).

Pemazmur sadar betul bahwa menghidupi kebenaran di dalam Allah penuh dengan risiko yang harus dihadapi. Meski demikian, ia tidak lari untuk menghindari segala risiko itu. Meski nyawanya terancam oleh karena mempertahankan kebenaran Allah, ia tidak takut. Ia justru menghadapinya dengan berani. Imannya kepada Allah menjadi dasar yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Dasar ini tidak boleh hancur hanya karena kenyataan hidup serta situasi kehidupan yang mengancam kehidupan.

Keberanian Pemazmur ini datang bukan dari dirinya, melainkan dari pengenalannya akan Allah. Ia percaya bahwa Allah tidak akan tinggal diam. Ia akan bertindak dalam kasih dan keadilan-Nya. Inilah yang menjadi jaminan bagi Pemazmur dalam menghadapi berbagai ancaman yang datang. Allah adalah satu-satunya tempat perlindungan yang paling aman baginya. Ia hanya perlu hidup takut akan Allah dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah.

Selalu ada pilihan untuk lari mencari keamanan dan kenyamanan diri. Namun, iman kepada Allah harus tetap menjadi dasar dalam kehidupan orang percaya.

Sahabat, sebagai orang percaya, tujuan kita bukanlah untuk hidup aman dan nyaman di dunia ini, melainkan hidup benar di hadapan Tuhan. Jika iman kita mulai terancam oleh kenyataan pahit dalam hidup ini, ingatlah bahwa ada Allah yang siap menyelamatkan kita. Mari kita jalani hidup ini dengan berani karena ada Allah bersama kita dan siap menyelamatkan kita. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang orang benar?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Mata Tuhan memandang orang benar dengan kasih-Nya. (pg).

Renungan Lainnya