Live CLOSE to GOD

Live CLOSE to GOD

PELAYAN TUHAN. Dari SarapanPagiBiblika ministry saya mendapat informasi bahwa orang-orang merupakan  aset yang paling berharga didalam sebuah pelayanan. Panggilan bagi setiap umat Tuhan adalah melaksanakan Amanat Agung, menjadikan semua orang menjadi murid-murid Yesus. Setiap orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus, secara otomatis dia menjadi hamba Kristus. Sebagai hamba, kita harus menjalankan fungsi kita sebagai garam dan terang.

Kita semua anak-anak Allah dipanggil untuk melakukan pelayanan, kita masing masing mempunyai karunia dan kemampuan untuk dapat dipakai bagi kemuliaan Tuhan (1 Petrus 4:10)

Sahabat, Alkitab memandang semua orang percaya memiliki: Karunia, panggilan dan pelayanan yang harus dipenuhi. Bagaimanakah kita memahami karunia yang ada dalam diri kita? :

  1. Pahami apa yang menjadi kerinduan Sahabat untuk melayani Tuhan.
  2. Yakinlah bahwa Sahabat paham akan panggilan-Nya.
  3. Perhatikan bidang-bidang apa yang selalu membuat Sahabat berhasil. 
  4. Perhatikan pelayanan apa di di gereja, yang Sahabat ketahui, dan mulailah dari hal itu dahulu.

Kita perlu menyadari bahwa pelayanan adalah pekerjaan sebuah tim, kita bersama-sama dengan orang percaya lainnya  membangun sebuah pelayanan demi kemuliaan Tuhan. Karena itu kita harus memahami bahwa setiap bidang pelayanan adalah penting dan selalu tergantung dan berkaitan satu dengan yang lainnya.

Hari ini kita melanjutkan belajar dari kitab Yehezkiel dengan topik: “Live CLOSE to GOD (Hidup dekat Tuhan)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 44:4-16 dengan penekanan pada ayat 15. Sahabat,  ada dukup banyak orang dengan bangganya mengaku diri sebagai pelayan Tuhan karena merasa sudah terlibat pelayanan di gereja.  Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan:  “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”  (Yohanes 12:26).  

Lalu bagaimana faktanya?  Tidak  semua pelayan Tuhan memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, padahal syarat utama bagi pelayan Tuhan adalah mendekat kepada-Nya.

Ada cukup  banyak pelayan Tuhan yang menjadikan pelayanan di gereja hanya sebatas aktivitas rutin atau sekadar ajang unjuk kebolehan atau pengembangan talenta saja.  

Sahabat, seringkali kita terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan yang disebut pelayanan, tapi kita sendiri tidak pernah mau menyediakan waktu secara pribadi dengan Tuhan, duduk diam di bawah kaki Tuhan seperti Maria.  Padahal Tuhan sangat rindu pada penyembahan kita.  Yakobus  menyatakan bahwa Tuhan akan mendekat kepada kita kalau kita mendekat kepada-Nya  (Yakobus 4:8).  

Namun sayangnya sebagian besar diantara kita lebih senang bekerja di antara kerumunan orang banyak di luar halaman, enggan memberi waktu untuk dekat dengan Tuhan di tempat-Nya yang kudus.  Dapatkah kita berkata seperti pemazmur:  “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.”  (Mazmur 84:11).

Sangatlah tidak mungkin seseorang melayani Tuhan jika ia hidup jauh dari hadirat-Nya.  “Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.”  (Mazmur 65:5).  

Sahabat, sangat jelas sekali ada berkat yang besar bagi orang yang senantiasa dekat dengan Tuhan, yaitu ia akan dikenyangkan dengan segala yang baik di Bait-Nya yang kudus:  Ada pewahyuan, ada kemenangan, ada berkat, ada kesembuhan, ada kelepasan, dan  ada pemulihan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari Mazmur 65:5?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jika kita dekat dengan Tuhan, Dia siap membukakan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan, bahkan rahasia-rahasia kehidupan yang belum kita ketahui. (pg).

Renungan Lainnya