JULIUS CAESAR. Sahabat, Veni, vidi, vici adalah kalimat dalam Bahasa Latin yang sangat terkenal, berasal dari ucapan Julius Caesar, seorang Jenderal dan Konsul Romawi pada tahun 47 SM. Julius Caesar menggunakan kalimat tersebut dalam pesannya kepada senat Romawi untuk menggambarkan kemenangannya atas Pharnaces II dari Pontus dalam pertempuran Zela. Kalimat yang berarti: Saya datang, saya lihat, saya menang (menaklukan) dan mengandung arti kemenangan mudah dan mutlak.
Nama lengkapnya Gaius Julius Caesar. Kadang ditulis Gaius Yulius Kaisar. Lahir pada 13 Juli 100 SM. Dia merupakan seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Prancis). Sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.
Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi diktator seumur hidup, dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut. Caesar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari Idi Maret tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Republik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 2 Raja-raja dengan topik: “Limitations of Human Power (Keterbatasan Kekuasaan Manusia)”. Bacaan Sabda diambil dari 2 Raja-raja 18:13-37. Sahabat, dalam sejarah dunia muncul pemimpin-pemimpin yang sangat berkuasa, sehingga mereka mampu mengendalikan “seluruh dunia”. Contohnya, Julius Caesar, Alexander Agung, dan lain-lain. Mereka tidak berkuasa untuk selama-lamanya. Mereka hanya mampu memimpin dan berkuasa untuk sementara waktu. Tidak sedikit dari mereka yang harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis.
Sahabat, Raja Asyur merasa dirinya sangat berkuasa, sehingga melakukan segala sesuatu seperti yang diinginkannya. Dengan kesombongannya, dia merendahkan semua orang. TUHAN sepertinya membiarkan raja Asyur terus menunjukkan kesombongannya.
Kesombongan raja Asyur terlihat dari kalimat-kalimat yang diucapkannya (Ayat 17-24). Memang TUHAN berkali-kali memakai bangsa kafir, termasuk Asyur, untuk menghukum umat-Nya.
Sahabat, pernyataan raja Asyur jelas menunjukkan kesombongannya seolah-olah TUHAN pun berpihak kepadanya (Ayat 25). Lalu Raja Asyur dengan sengaja berbicara dalam bahasa Yehuda (Ibrani) agar semua rakyat jelata yang tidak menguasai bahasa Aram pada masa itu mendengar dan merasa ketakutan dan kehilangan kepercayaan diri terhadap Hizkia (Ayat 28-35). Dia juga mengancam akan mendatangkan kelaparan atas mereka dengan pernyataan “makan tahi dan minum air kencing” (Ayat 27). Hal yang paling menyinggung adalah hinaannya terhadap TUHAN yang disamakan dengan allah bangsa-bangsa lain yang dapat ditaklukkannya (Ayat 32b-35).
Sejak awal, TUHAN dapat menghancurkan raja Asyur dan bangsanya, akan tetapi TUHAN ingin menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Hizkia dan umat-Nya. TUHAN selalu memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk bertobat. Namun, kesempatan itu justru digunakan untuk menyombongkan diri.
Sahabat, kekuasaan TUHAN itu tidak terbatas, sedangkan KEKUASAAN MANUSIA sifatnya TERBATAS dan SESAAT. Karena itu, janganlah takut terhadap orang-orang yang berkuasa di dunia ini. Belajarlah MEMERCAYAI TUHAN dan tidak mengandalkan manusia dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh berdasarkan hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami tentang kekuasaan manusia?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Saat kita membenci musuh kita, sesungguhnya kita memberi mereka kekuasaan atas kita: Kekuasaan atas tidur kita, nafsu makan kita, tekanan darah kita, kesehatan kita, dan kebahagiaan kita (Dale Carnegie). (pg).