BANGKITLAH DAN MENJADI TERANGLAH. Hidup yang menjadi terang berarti orang percaya tidak lagi menjalani hidup secara asal-asalan, tetapi punya kehidupan yang berarti dan berdampak bagi dunia. Karena itu orang percaya harus mengalami percepatan untuk bangkit dari segala permasalahan hidup, bangkit dari keterpurukan, dan bangkit dari segala ketertinggalan (Ibrani 12:1).
Sahabat, Itulah cara agar supaya kehidupan kita bisa menjadi kesaksian yang baik. Tanpa memiliki kehidupan yang berbeda dari orang-orang dunia, kita tidak akan bisa menjadi terang dan menyatakan kemuliaan Kristus di tengah-tengah dunia ini. Perhatikan dunia saat ini! Dunia semakin hari semakin kelam dan diliputi oleh kegelapan yang teramat pekat.
Karena dunia berada dalam kegelapan, banyak orang dibelenggu oleh ketakutan, banyak orang tidak lagi malu berbuat dosa. Kehidupan orang-orang dunia saat ini benar-benar semakin jauh dari kehendak Tuhan. Mereka sudah tidak lagi menyadari dan menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada, sehingga mereka dengan sengaja hidup dalam dosa. Itulah sebabnya orang percaya dipanggil untuk menjadi terang. Let There Be Bright.
Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Let There Be Bright”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 60:1-14 dengan penekanan pada ayat 1-2. Sahabat, pembuangan ke Babel merupakan masa sulit yang dihadapi bangsa Israel. Sebagian dari mereka ada yang dibunuh dan dibawa sebagai tawanan perang. Namun, nabi Yesaya menyadari kalau semua itu terjadi karena mereka tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Meski demikian, Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya, kendati mereka sering menyakiti hati-Nya. Allah mengeluarkan mereka dari keterpurukan hingga menuntun mereka sampai ke Yerusalem.
Sahabat, terang Tuhan tetap terbit atas bangsa Israel (ayat 1-2). Bangsa-bangsa akan datang, anak-anak pun datang, dan mereka pun berseri melihatnya (ayat 3-5). Itulah terang yang telah memimpin mereka keluar dari kegelapan. Namun, mereka malah terus hidup dalam ketidakpercayaan.
Trauma masa lalu yang mereka hadapi selalu melekat di benak mereka. Mereka bahkan kerap kali meragukan kuasa Allah dengan mempertanyakan apakah Allah sanggup memulihkan keadaan mereka atau tidak. Oleh karena penderitaan datang bertubi-tubi, fokus mereka pun menjadi teralihkan. Mereka lupa bahwa selama ini Allah telah menyertai hidup mereka.
Oleh karena itu, nabi Yesaya mengingatkan kembali agar umat Allah yang ada di pembuangan tetap percaya kepada Allah yang telah menuntun mereka selama masa kesusahan. Yesaya berseru agar mereka BANGKIT DARI KEGELAPAN dan MENJADI TERANG, karena seharusnya mereka tetap percaya dan bersandar kepada Allah, bukannya malah meragukan kuasa-Nya.
Sahabat, Allah pun telah menunjukkan terang itu kepada kita umat yang percaya. Oleh karena itu, jangan biarkan masa lalu yang kelam atau penderitaan yang kita alami saat ini membelenggu dan membuat kita ragu seperti orang-orang tak percaya yang hidup dalam kegelapan. Mari KITA BANGKIT t dan MENJADI TERANG sehingga kemuliaan Allah selalu nyata dalam hidup kita. Haleluya! Allah itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 3-5?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Dunia yang kita hidupi sekarang penuh dengan kegelapan dan kekelaman. Apakah Sahabat bersedia untuk tampil menjadi terang? Jika ya, bangkitlah dan menjadi teranglah! (pg).