Sahabat, segala sesuatu yang serba instan dan cepat sedang dicari semua orang. Begitu pula kita sebagai orang percaya. Kita menginginkan segala sesuatu dari Tuhan secara instan, dan tidak mau bersabar apalagi bertekun menanti-nantikan Dia. Akibatnya banyak orang percaya mudah putus asa dan menyerah di tengah jalan karena masalah yang belum terselesaikan: Kegagalan dalam mencari pekerjaan, sakit-penyakit yang belum juga sembuh dan lain-lain.
Pengalaman hidup kita bercerita bahwa ketekunan seseorang tidak terjadi dengan sendirinya. Perlu ada upaya, kerja keras dan disiplin diri; dengan kata lan, ketekunan membutuhkan suatu proses yang panjang. Sedangklan dunia saat ini banyak menawarkan hal-hal yang serba instan dan serba cepat. Kemudahan demi kemudahan ditawarkan di segala bidang kehidupan, mulai dari makanan cepat saji, perbankan yang menawarkan kemudahan memperoleh pinjaman uang atau modal, sampai jalan untuk menjadi artis atau orang terkenal secara instan ditawarkan melalui ajang lomba pencarian bakat. Sungguh sangat menggiurkan!
Sahabat, untuk lebih memahami topik tentang “Ketekunan: Sebuah proses panjang”, Bacaan Sabda hari ini saya ambil dari Ibrani 10:19-39. Ketekunan adalah bentuk terpenting dari displin diri dan merupakan ukuran sebenarnya dari karakter kita, bagaimana kita berpegang teguh terhadap suatu pengharapan dan apa yang kita yakini. Oleh karena firman Tuhan selalu mengingatkan agar kita memiliki ketekunan dalam segala hal, karena ketekunan dan kesabaran adalah cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang sempurna (Roma 5:4-5).
Sesulit dan seberat apapun keadaan kita saat ini, jangan berubah dan tetaplah bertekun di dalam Tuhan (Habakuk 2:3), Semua adalah bagian dari proses hidup kita! Ingat, Dia adalah Allah yang setia, Dia tidak pernah terlelap maupun tertidur.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, tuliskanlah apa saja yang perlu kita lakukan terus menerus dari hari ke hari supaya kita tetap dapat bertekun dan bertahan di tengah pergumulan dan tantangan hidup yang semakin tidak mudah (Ayat 22-25, dan 38)
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)