
Chris Oyakhilome melayani lewat Christ Embassy yang kini menjangkau lebih dari tiga belas juta anggota di lebih dari seratus negara. Pelayanannya meluas melalui LoveWorld TV dan platform digital yang menghubungkan ratusan juta jiwa. Konferensi dan doa global menghadirkan jutaan peserta sementara Healing School membuka jalan bagi ribuan kesembuhan. Buku Rhapsody of Realities diterjemahkan lebih dari seribu bahasa dan dibaca miliaran kali. Lewat InnerCity Mission, ribuan anak miskin menerima makanan, pendidikan, dan kasih nyata Kristus. Bukankah pelayanan terbesar selalu lahir dari hati yang mengampuni? Bukankah kasih yang bebas dari dendam membuat Injil nyata dalam tindakan?
Dalam Filemon 1, Paulus meminta Filemon menerima Onesimus bukan lagi sebagai budak, melainkan saudara. “Jadi, jikalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.” (Filemon 1:17). Pengampunan mengubah identitas: musuh menjadi keluarga, yang bersalah menjadi sahabat, yang dibenci menjadi dikasihi. Mengampuni dengan hati bukan sebuah kelemahan, melainkan tanda bahwa salib telah mengakar dalam batin. Inilah jalan mengikut Tuhan Yesus bukan hanya ikut-ikutan. Salib Kristus membalikkan logika dunia yaitu kuasa sejati lahir dari kerendahan hati dan kasih yang mengampuni justru melucuti rantai dendam. Saat hati rela melepaskan luka, Kristus sendiri akan dinyatakan dalam kehidupan. Pengampunan sejati bukan sekadar melepas kesalahan, melainkan membuka ruang bagi Kristus untuk berdiam dalam hati. (sTy).