Sahabat, ketika Anang Hermansyah dikhianati oleh Krisdayanti, istrinya, dia EKSPRESIKAN KEMARAHANNYA dalam nyanyian ciptaannya yang berjudul: “Separuh Jiwaku Pergi”.
Coba kita simak sebagian dari syair nyanyian tersebut: Benar ‘ku mencintaimu; Tapi tak begini; Kau khianati hati ini; Kau curangi aku. Perhatikan syair berikutnya: Kau bilang tak pernah bahagia; Selama dengan aku; Itu ucap bibirmu; Kau dustakan semua; Yang kita bina; Kau hancurkan semua.
Sahabat, nyanyian merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan isi hati. Nyanyian kerap digunakan untuk menceritakan suatu hal secara tersirat. Nyanyian bisa mengungkapkan suasana hati: Gembira, sedih, atau kecewa. Tentu kemarahan juga dapat diekspresikan dalam sebuah nyanyian.
Hari ini kita masih melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “KEMARAHAN diekspresikan dalam sebuah NYANYIAN.” Untuk itu Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 5:1-7 dengan penekanan pada ayat 4. Sahabat, apa yang Allah lakukan terhadap orang Israel dan Yehuda bisa diibaratkan dengan apa yang biasanya dilakukan oleh seseorang atas kebun anggur yang dikelolanya.
Ia menggarap kebun anggur tersebut dengan sebaik-baiknya dengan harapan pada saatnya dapat menghasilkan buah anggur yang baik. Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya karena buah anggur yang dihasilkan kebun anggur itu rasanya asam (ayat 2).
Sahabat, Israel adalah umat pilihan Allah. Tentu Allah mengharapkan Israel dapat bertindak seperti yang Allah kehendaki, namun Israel justru bertindak membelakangi Allah. Akumulasi dosa membawa mereka ke dalam murka Allah. Dalam murkanya, Allah berfirman, “Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, … mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?” (ayat 4).
Israel kerap bertindak meleset dari ketetapan Allah. Contohnya, dosa menyembah berhala, berzina, dan berbagai perilaku lain yang melukai hati Allah. Hal-hal seperti itulah yang membuat Allah bertindak keras terhadap Israel. Dalam NYANYIAN YESAYA ini tergambar Allah yang menarik perlindungan-Nya atas umat-Nya dan membiarkan Israel dihancurkan (ayat 5-6). Apa yang terjadi pada Israel adalah akibat dari apa yang mereka lakukan terhadap Allah. Hukuman Allah merupakan konsekuensi dari perilaku membelakangi Allah.
Sahabat, Allah memberikan nubuatan penghukuman dalam bentuk NYANYIAN KEMARAHAN sebagai peringatan kepada umat-Nya supaya mereka berbalik dari perilaku yang jahat dan kembali kepada Allah. Jika tidak, maka hukuman akan terlaksana. Sesungguhnya, ini bentuk KASIH ALLAH kepada umat-Nya.
Tuhan mengharapkan hidup kita untuk menghasilkan buah-buah yang manis, yang enak dinikmati. Artinya, kita harus mampu menjadi berkat bagi orang lain. Sebuah buah yang manis dan enak tentu dirindukan oleh semua orang. Kita harus hidup berbuah, jangan sampai berakhir sebagai pohon yang tidak menghasilkan buah sama sekali.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Nilai hidup apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 1-2?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Jangan menghasilkan buah anggur yang asam, jadilah pohon anggur yang menghasilkan buah yang manis dan bermanfaat bagi orang lain. (pg).