KEBANGKITAN YANG MEMBEBASKAN ALLAH

KEBANGKITAN YANG MEMBEBASKAN ALLAH

Saudaraku, kedahsyatan berita kebangkitan Kristus  terlambat direspons oleh para murid, orang-orang terdekat Yesus.  Mereka butuh waktu agak lama untuk menyadari MUKJIZAT TERBESAR  itu sehingga rasanya mereka lambat untuk percaya. Mari renungkan Lukas 24:13-35.

Persepsi para murid tentang Yesus terwakili dari argumen Kleopas saat ia dengan kesal menjelaskan kepada Rekan seperjalanannya ke Emaus  tentang Sang Guru (Lukas 24:18-24).  Harapan yang begitu besar, pemujaan figur yang luar biasa terhadap sosok Yesus itu membuat para murid secara tidak langsung mengurung Yesus dalam persepsi mereka.  

Persepsi itu tertanam kuat sehingga saat mereka melihat Kristus tersalib dan dikuburkan, mereka hilang harapan dan Saat mereka mendengar berita kebangkitan, mereka bingung luar biasa.  Semua pesan Yesus tentang penderitaan dan kebangkitan telah tertutup dengan euphoria kedahsyatan mukjizat-mukjizat Yesus.  

Mereka percaya Yesus adalah Sang Pembebas yang akan membuat mimpi besar tentang Kerajaan Daud terwujud.  Mereka belum “membebaskan” Allah yang terkurung dalam persepsi mereka.  Keterbatasan manusia memahami pekerjaan Allah membuat manusia pada akhirnya memahami Dia dengan sangat sempit.  

Oleh karena itu betapa sulit untuk mencerna kemenangan dalam jalan penderitaan yang Kristus tempuh. Yesus sudah meninggal, maka semua selesai, itulah yang ada di benak mereka. Semua karena harapan yang mengurung pemikiran dan membuat mereka murung saat kenyataan tak sesuai harapan. Padahal Allah sangat bisa bekerja dalam cara yang tidak lazim dan tidak dipahami manusia.  

Pada akhirnya saat para murid membebaskan Allah dari persepsi mereka (saat mereka menyadari bahwa Teman Seperjalanan mereka adalah Yesus),  justru mereka menemukan sukacita sejati yang mengubah arah hidup mereka menjadi pejuang iman yang setia sampai mati.  Semua itu terjadi dengan pertolongan Allah yang membuka kurungan persepsi itu (Lukas 24:31)  sehingga KEMURAMAN  itu berubah menjadi SUKACITA.  

Mari minta Tuhan untuk memberi kita kekuatan untuk membebaskan-Nya dari kurungan persepsi kita yang sempit sehingga sukacita sejati dapat ditemukan dan mengubah hidup kita.  Jangan kurung Tuhan dalam pikiran kita, misalnya: Jadi Kristen pasti kaya karena Allah adalah sumber berkat, atau pasti selalu sehat karena Allah sanggup membuat mukjizat.  

Dalam SUKA atau DUKA, Allah tetap yang TERBAIK.  Bila harus melewati lembah air mata, percayalah Allah akan melindungi dan menguatkan sehingga KITA BISA MELEWATINYA.  Allah bekerja melebihi persepsi manusia, maka manusia perlu untuk tunduk dan taat pada Allah sepenuhnya.  Terimalah Allah sebagaimana adanya Dia walau Ia tidak seperti yang dipersepsikan manusia agar manusia mampu untuk menjalani  doa: Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.  SELAMAT PASKAH! Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)

Renungan Lainnya