KASIH SETIA TUHAN ATAS BANGSA-BANGSA : TUHAN PERISAIKU

KASIH SETIA TUHAN ATAS BANGSA-BANGSA : TUHAN PERISAIKU

Allan Boesak adalah seorang pendeta dan teolog Afrika Selatan yang dikenal sebagai tokoh penting dalam perjuangan melawan apartheid. Ia memadukan iman Kristen dengan semangat pembebasan sosial melalui teologi pembebasan. Selain pelayanan rohani, Boesak aktif memperjuangkan keadilan dan hak asasi manusia. Integritas dan keberaniannya dalam menghadapi ketidakadilan menjadikannya teladan bagi banyak orang di dunia.  Dalam perjuangan dan tantangan tersebut, kasih setia Tuhan sebagai perisai menjadi kekuatan utama yang menopang dan melindungi bangsa-bangsa yang teraniaya, menguatkan iman dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam Kejadian 15:1 mencatat Firman Tuhan kepada Abram, “Jangan takut, Aku adalah perisaimu, pembalut tangan kananmu yang perkasa.” Tuhan menempatkan diri-Nya bukan sekadar sebagai Pelindung, tetapi sebagai Pemulih yang aktif dan personal. Dalam budaya Timur Tengah kuno, tangan kanan melambangkan kekuatan dan otoritas; Tuhan menyebut diri-Nya “pembalut tangan kanan” yang berarti Ia bukan hanya perisai yang pasif menangkis serangan, tetapi juga menyembuhkan, memperkuat, dan menghidupkan kembali yang terluka.

Kasih setia Tuhan di sini hadir bukan hanya dalam proteksi, tetapi dalam proses transformasi: membungkus luka-luka trauma bangsa yang tertindas, menguatkan keberanian yang hampir pudar, dan menyulut harapan yang kadang terselip di balik ketakutan. Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa bahaya, tetapi tangan-Nya yang perkasa itu menyertai dan mengubahkan ketakutan menjadi kekuatan.  Kasih setia Tuhan atas bangsa bukan hanya warisan sejarah atau janji kosong, melainkan intervensi aktif yang menggerakkan hati manusia dan membalikkan arah sejarah. Setiap kali ketakutan mencoba menguasai, suara Tuhan ini hadir untuk menyalakan kembali nyala iman yang hampir padam, menjadi api yang tak bisa dipadamkan oleh ketidakadilan atau penindasan.

Kasih setia Tuhan menjadi perisai abadi yang membentuk keberanian dan menjaga masa depan bangsa.(sTy)

Renungan Lainnya