Jangan biarkan HAL-HAL KECIL mematikan HIDUP KITA

Jangan biarkan HAL-HAL KECIL mematikan HIDUP KITA

Kadang tanpa kita sadari, banyak hal-hal kecil yang membuat kita merasa tidak bahagia. Kita sering merasa sebagai orang yang paling menderita di dunia ini. Namun, bila kita berkenan membuka mata lebar-lebar, sesungguhnya masih banyak orang yang lebih menderita ketimbang diri kita. Orang bijak memberi nasihat, “Lihatlah ke bawah, supaya kita bisa bersyukur. Lihatlah ke atas, supaya kita bersemangat!”

Sahabat, apakah sungut-sungut menyelesaikan masalah? Apakah keluh kesah kita dapat meringankan beban hidup yang tengah kita pikul? Tidak! Sama sekali tidak. Sungut- sungut dan memosisikan diri sebagai orang yang paling menderita akan membuat kita larut dalam kekecewaan dan putus asa. Pada akhirnya, mematikan kehidupan kita. Karena itu jangan biarkan hal-hal kecil mematikan hidup kita.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Jangan biarkan HAL-HAL KECIL mematikan HIDUP KITA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 21:4-9. Sahabat, tantangan demi tantangan harus dihadapi bangsa Israel. Mereka harus berhadapan dengan raja negeri Arad. Awalnya mereka kalah, namun karena penyertaan dan kesetiaan Tuhan, bangsa Israel berhasil mengalahkan musuhnya.

Melihat hal ini, sudah selayaknya bangsa Israel semakin percaya kepada Tuhan. Hal yang terjadi justru sebaliknya. Mereka kembali mengeluh dan melawan Tuhan dan Musa, seolah-olah Tuhan sama sekali tidak memperhatikan dan menyertai mereka (ayat 4-5). Mereka memasalahkan tidak adanya roti dan air. Mereka memasalahkan makanan yang hambar dan memuakan (ayat 5).

Sungut-sungut mereka membuat Allah murka dan Ia mengirim ular-ular beracun untuk membinasakan umat-Nya sehingga banyak yang mati (ayat 6). Tuhan membuat bangsa Israel bertekuk lutut dan mengakui keberdosaan mereka. Melalui Musa, mereka memohon agar ular-ular tersebut dijauhkan dari mereka (ayat 7).

Solusinya adalah Musa membuat ular tembaga sesuai dengan perintah Tuhan (ayat 8-9). Melalui ular tembaga itu, Allah ingin mengajarkan satu hal kepada umat-Nya bahwa berkat dan keselamatan dapat diperoleh dengan beriman kepada-Nya. Mereka diingatkan supaya tidak membiarkan hal-hal kecil mematikan hidupnya.

Sahabat, pernahkah kita dengan sengaja membuat perbandingan, dalam satu hari berapa banyak kita bersyukur dan berapa banyak kita mengeluh dan bersungut-sungut? Lebih mudah bagi kita memuji Tuhan jika mendapatkan segala yang kita inginkan. Bagaimana jika penyakit tak kunjung sembuh,  bisnis berjalan terseok-seok, keluarga mengalami krisis, atau keuangan tetap sulit? Sanggupkah kita tetap bersyukur?

Tuhan setia pada janji-Nya walaupun kita tidak setia ( 2 Timotius 2:13). Sudah semestinya kita lebih banyak bersyukur ketimbang mengeluh. Mari kita belajar bersyukur setiap saat. Alangkah indahnya apabila kita menjadikan syukur sebagai gaya hidup sehari-hari. Hari demi hari baiklah kita mensyukuri kebaikan dan pertolongan Tuhan. Jagalah agar hal-hal sepele tidak  mematikan hidup kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, Sahabat, bagikankanlah nilai-nilai hidup yang kamu peroleh dan dapat kamu jadikan sebagai pegangan dalam menjalani hidup dari hari ke hari. Selamat sejenak merenung. Tuhan menolong dan memberkati. (pg)

Renungan Lainnya