Sahabat, ada cukup banyak orang yang beroleh kekuatan dan dibangkitkan semangat hidupnya akibat mendengarkan perkataan dari orang lain. Sebaliknya ada cukup banyak pula yang menjadi terluka, hancur, frustasi dan putus asa oleh karena terbunuh oleh perkataan yang disampaikan oleh orang lain.
Kekuatan perkataan ternyata begitu luar biasa, baik bagi yang mendengar maupun yang mengatakannya. Karena itu Rasul Paulus memberi nasihat kepada anak rohaninya, “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (1 Timotius 4:12b). Sahabat, jagalah perkataan kita.
Untuk lebih memahami topik tentang: “JAGALAH PERKATAAN KITA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab bilangan 20:2-13 dengan penekanan pada ayat 10. Sahabat, dari bacaan kita pada hari ini, kita dapat belajar dari Musa.
Suatu kali, bangsa Israel kembali mengeluh kepada Musa karena tidak ada air di padang gurun. Musa dan Harun segera menemui Tuhan, lalu Dia memerintahkan Musa untuk BERKATA kepada bukit batu di depan bangsa Israel agar terpancar air. Karena Musa mungkin sudah lelah mendengar kata-kata tidak mengenakkan yang keluar dari mulut bangsa Israel, emosi Musa memuncak dan dia mengatakan “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” (ayat 10).
Tidak hanya itu, dengan emosi Musa MEMUKUL batu itu sampai dua kali, padahal seharusnya Musa CUKUP BERKATA SAJA maka akan keluar air. Musa mendukakan Tuhan, di dalam kata dan perbuatan. (ayat 11)
Sahabat, kita mungkin seringkali mengalami hal yang sama dengan Musa. Ketika emosi memuncak, PERKATAAN dan perbuatan KITA TIDAK TERKONTROL. Akhirnya kita menyakiti orang lain dan ujung-ujungnya kita sendiri juga ikut terluka. Baiklah kita belajar bijak dalam mengeluarkan kata-kata dari mulut kita. Apabila kita emosi, tahanlah kata-kata kasar yang hendak dikeluarkan. Tenangkan hati. Jangan sampai kita menjadi seperti Musa yang kemudian dihukum Tuhan hingga tidak bisa masuk ke tanah perjanjian (ayat 12).
Ingatlah, untuk menunaikan tugas pekabaran Injil atau hidup bersaksi bagi Kristus di tengah dunia ini bukan hanya kita tunjukkan dengan pikiran dan perbuatan yang benar saja, melainkan juga PERKATAAN YANG BENAR. Oleh sebab itulah Rasul Paulus menasihati agar jemaat di Kolose di dalam kehidupan sehari-hari juga memiliki perkataan yang penuh kasih dan jangan hambar sehingga mereka dapat memberi jawab kepada setiap orang (Kolose 4:6)
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, Sahabat, bagikanlah pemahaman yang kamu dapatkan, apa saja yang harus kamu perhatikan dan lakukan sehingga kamu dapat menjaga perkataanmu. Selamat sejenak merenung. Ingatlah!, Jika tidak ada kata baik yang bisa keluar dari mulut kita, lebih baik kita diam. (pg)