INTEGRITAS: Dibentuk oleh PROSES dan ETIKA

INTEGRITAS: Dibentuk oleh PROSES dan ETIKA

Apa itu integritas? Kata integritas mungkin sering Sahabat dengar sebagai tindakan, perilaku, atau sikap yang perlu dimiliki seseorang dalam dunia kerja atau prinsip kehidupan. Sederhananya, integritas adalah kejujuran yang menjadi prinsip dan selalu dipegang teguh. Pada dasarnya integritas memang perlu dimiliki oleh setiap orang sebagai bentuk tanggung jawab, baik untuk tugas, pekerjaan, atau aktivitas sehari-harinya.

Sahabat, integritas adalah kualitas bersikap jujur dan memiliki prinsip moral yang kuat, atau kejujuran moral. Itulah mengapa, kita sebagai orang percaya harus memiliki integritas yang tinggi. Tindakan kita harus selaras dengan nilai, keyakinan, dan prisip yang kita pegang. Integritas tidak diwariskan secara DeoxyriboNucleic Acid (DNA), namun dibentuk oleh proses dan etika.

Untuk lebih memahami topik tentang: “INTEGRITAS: Dibentuk oleh PROSES dan ETIKA”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 101:1-8. Sahabat, Daud membuka Mazmur ini dengan sebuah pujian tentang kesetiaan TUHAN kepada perjanjian-Nya dan keadilan-Nya (ayat 1). Selanjutnya, sebagai seorang raja, selain menyatakan kerinduannya untuk hidup menurut jalan-jalan TUHAN yang sempurna (ayat 2a) dan memohon agar TUHAN sendirilah yang menolongnya (ayat 2b), Daud juga mau memiliki hidup yang berintegritas (ayat 2c).


Dalam hidupnya bersama orang lain, Daud menolak untuk berkelakuan buruk (ayat 3a), membenci perbuatan murtad (ayat 3b), dan menjauhkan dirinya dari sikap serta perbuatan yang tidak benar (ayat 4-5). Namun, dia tahu bagaimana memperlakukan dengan tepat, baik terhadap orang-orang yang hidupnya benar (ayat 6) maupun yang salah (ayat 7). Kemudian Daud menutup tulisannya dengan komitmen untuk melenyapkan kefasikan dan kejahatan (ayat 8).

Sahabat, kita sebagai orang percaya, apa pun status kita, terlebih jika kita seorang pemimpin, kita sudah sepatutnya menjaga hidup yang berintegritas. Pikiran yang mau hidup dalam kebenaran dan menolak kejahatan, seharusnya terwujud pula dalam tindakan nyata. Bukan sekadar retorika, melainkan terwujud dalam laku hidup.

Hidup berintegritas membutuhkan komitmen yang harus dipelihara dan dikembangkan seumur hidup. Perlu diketahui bahwa integritas bukan semata-mata bersumber dari kebaikan dan usaha sendiri, tetapi juga berasal dari hidup yang takut akan Tuhan. Karena itu, sudah sepatutnya kita selalu ingat bahwa keberadaan kita, selain menjadi wakil Tuhan untuk menyatakan kebenaran-Nya, juga menjalani hidup yang benar dalam anugerah-Nya agar nama Tuhan dimuliakan.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Daud mengembangkan hidup yang tidak bercela dan tulus dimulai dari mana? Mengapa Daud mulai mengembangkan dari situ? (Ayat 2)
  2. Sifat-sifat apa saja yang menjadi kebencian bagi Daud? (Ayat 3-5)
  3. Apa syarat bagi orang yang ingin bergaul dekat dengan Daud? (Ayat 6)
  4. Orang-orang macam apa yang akan disingkarkan oleh Daud? (Ayat 7-8).

Selamat sejenak merenung. Jadilah teladan dalam segala hal bagi orang-orang dunia. (pg)

Renungan Lainnya