INTEGRITAS DALAM NATAL

INTEGRITAS DALAM NATAL

Saudaraku, kedatangan Yesus sebagai Mesias telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya dan Allah menepati janji itu dengan begitu detail.  Mari membaca dan merenungkan Lukas 2: 8-20.

Gembala yang sedang menjaga kawanan domba tidak menyangka kalau malam itu mereka mendengar berita yang selama ini diimpikan oleh setiap orang Yahudi, yaitu kedatangan Mesias.  Dalam situasi terjajah oleh orang yang tidak mengenal Allah, tentunya berita ini sungguh mengejutkan sekaligus menggembirakan.  

Sudah lama orang Israel menantikan kedatangan Mesias dan keyakinan kedatangan-Nya sudah diajarkan ratusan tahun, dari generasi ke generasi.  Para gembala itu pun pasti juga sudah mendengar ajaran tentang Mesias.  Walaupun tingkat pendidikan mereka minimal, namun pengharapan mesianis mereka sama dengan para ahli Taurat.  

Mungkin saja mereka sudah tidak lagi banyak berharap karena terlalu lama menanti, namun malam itu mereka menerima kabar yang menggembirakan, yang bahkan tidak diterima oleh para imam dan ahli Taurat yaitu kabar kelahiran Mesias.  Mereka meyakini kabar itu sebagai sebuah kebenaran.  Bukan hanya karena pembawa berita itu adalah para malaikat namun juga karena  keyakinan mereka bahwa Sang Mesias akan lahir di Betlehem (Mikha 5:1).  

Para gembala merespons berita itu dengan penuh sukacita apalagi ketika mereka menyadari bahwa berita yang mereka terima itu benar-benar sesuai dengan kenyataan yang mereka lihat (Lukas 2:20).  Para gembala itu bersukacita karena Allah menepati janji-Nya, integritas-Nya teruji.  JANJI SUDAH DIGENAPI. 

Sebuah janji dari para pemegang otoritas menjadi sandaran pengharapan bagi orang-orang yang tertindas dan terhisap.  Ketika janji ditepati maka itu menjadi keyakinan bahwa mereka dapat dipercaya, sebaliknya saat janji tidak ditepati maka orang yang menerima janji itu bisa menjadi orang yang apatis dan kehilangan kepercayaan.  

Kehidupan dunia yang penuh dengan dusta telah membuat manusia harus terus belajar untuk memercayai janji Allah. Selain karena pengalaman pahit, perhitungan waktu manusia dan Allah juga menjadi kesenjangan kepercayaan manusia terhadap janji Allah.   Kadang Tuhan terasa sangat lambat, kadang Tuhan terasa selalu diam dan tidak melakukan respons apa pun.  

Namun Tuhan selalu mengingat janji-Nya sebagaimana 2 Petrus 3:9 mengatakan, ”Tuhan tidak lambat memberikan apa yang telah dijanjikan-Nya walaupun ada yang menyangka demikian …” (terjemahan versi Bahasa Indonesia Sehari-hari).  Kehadiran Sang Mesias adalah penggenapan janji agung Tuhan.  Bila Ia menggenapi janji yang sulit itu dengan begitu tepat dan detail, maka Ia pasti juga teruji untuk menepati janji yang lain kepada manusia. 

Natal adalah bukti integritas Allah terhadap diri-Nya sendiri, yang mendatangkan berkat untuk manusia. Apa yang dijanjikan, telah digenapi.  Segala yang dikatakan, telah dilakukan.  Itulah integritas.  Integritas Allah mendatangkan sukacita bagi manusia yang lemah.  Bersyukurlah karena manusia dapat mengenal Allah yang memiliki integritas yang tinggi dan mari belajar untuk mengikuti integritas-Nya.  Percayalah kepada janji-Nya dan teruslah belajarlah untuk menjadi orang yang dapat dipercaya.  Selamat bertumbuh dewasa.  BERSUKACITALAH! (Ag)

Renungan Lainnya