DILEMA. Sahabat, dari beberapa sumber saya mendapat penjelasan bahwa dilema adalah situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, situasi yang benar-benar sulit dan membingungkan.
Sesungguhnya dilema adalah istilah umum yang merujuk kepada suatu kondisi yang menyulitkan yaitu munculnya sebuah masalah yang menawarkan dua kemungkinan, di mana keduanya sama-sama sulit untuk diterima.
Dilema dapat terjadi dalam semua aspek kehidupan manusia, misalnya dalam keluarga, dalam hubungan percintaan, dalam hubungan persahabatan, dalam studi, dalam bekerja, dan lain-lainnya; yang semuanya menyebabkan seseorang sulit mengambil keputusan.
Sahabat, dalam kehidupan, kita pasti pernah berada dalam suatu dilema. Tidak tahu apa yang harus dilakukan, karena semua yang akan kita lakukan dapat berakibat tidak baik, tidak menyenangkan dan tidak menguntungkan. Hal tersebut bisa terjadi ketika kita salah mengambil keputusan sehingga posisi kita dalam posisi yang sangat sulit.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 1 Samuel dengan topik: “In A Dilemmatic Position (Dalam Posisi Dilematik)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Samuel 29:1-11 dengan penekanan pada ayat 9. Sahabat, apa yang Daud hadapi sebenarnya dilematis. Di satu sisi, ia sudah menunjukkan loyalitasnya kepada Akhis. Raja Akhis sangat percaya pada kesetiaan Daud. Di sisi lain, Saul adalah raja Israel, seorang yang diurapi Allah. Daud tahu, ia tidak berhak menjamah Saul. Namun sekarang ia harus menghadapi Saul sebagai musuh Filistin, negeri yang sedang ia bela. Dilema ini sebenarnya terjadi karena hikmat manusianya yang mengendalikan keputusannya, bukan mengandalkan Tuhan.
Dalam posisi yang dilematis, tentu sangat sulit untuk memilih tindakan yang harus dilakukan. Daud hanya bisa mengalir mengikuti keadaan. Syukur, Tuhan tidak membiarkan Daud berlama-lama dalam kebingungan dan kecemasan. Tuhan memberi pertolongan kepada Daud. Dia memberikan jalan keluar kepada Daud. Tuhan membuat para panglima Filistin tidak suka dengan Daud. Mereka minta raja Akhis untuk menyuruh Daud pulang dan tidak ikut berperang.
Perintah Akhis untuk menyuruh Daud pulang, merupakan jalan keluar yang Tuhan berikan kepada Daud di saat Daud dalam posisi dilematik dalam memilih dan bertindak. Di saat Daud tidak tahu apa yang harus dilakukan, Tuhan menyatakan jalan-Nya.
Sahabat, walau kita kadang, bahkan mungkin sering, bikin ulah sendiri dalam hidup kita dan akibat ulah itu kita berada dalam dilema tertentu, Allah tetap mengasihi kita. Dia bisa meluputkan kita dari dilema tersebut karena Dia memiliki rancangan tertentu dalam hidup kita, yang tidak akan Ia biarkan dikacaukan oleh karena kelemahan dan keteledoran kita. Namun ingat, jangan sampai kita berpikir: Kita boleh hidup sembarangan, nanti Tuhan yang membereskannya!
Mari kita belajar dari pengalaman Daud, untuk tidak membiarkan kekhawatiran yang tidak beralasan membelenggu kita, sehingga kita mengambil langkah yang salah dan menyulitkan kita sendiri. Kita belajar untuk lebih memercayakan diri pada Tuhan dan cara-Nya mengatur hidup kita.
Sahabat, sesulit bagaimanapun kondisi dan posisi kita, dan kita tidak tahu tindakan yang harus kita lakukan, serta dalam posisi dilematik, semua tindakan yang akan kita lakukan terlihat semuanya serba tidak baik dan serba salah. Tetap percayalah kepada Tuhan, sesungguhnya Tuhan tidak tinggal diam dan membiarkan kita dalam posisi tersebut. Kalau Tuhan belum menyatakan sesuatu, artinya belum waktunya Tuhan. Tetap berjalan dengan iman sampai waktunya Tuhan dinyatakan; sampai Tuhan membukakan jalan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
- Apa yang Sahabat pahami dengan dilema?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Percayalah kepada Tuhan, sesungguhnya Tuhan tidak tinggal diam dan membiarkan kita dalam posisi dilematik. (pg).