Humans are Precious

Humans are Precious

MEMULIAKAN TUHAN.  Sahabat,Tuhan mau kita hidup dalam arah yang benar, salah satunya kita harus mengakui bahwa Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu yang kita terima dan punyai saat ini. Oleh sebab itu, sebagai anak-anak Tuhan kita harus mengakui bahwa bakatku berasal dari-Nya, uangku berasal dari-Nya, kesehatanku berasal dari-Nya, dan seterusnya. Maka dari itu semuanya mesti dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan. 

Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Memuliakan Tuhan memang bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia.

Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas. Paulus menegaskan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi harus bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan menyenangkan dan menghormati Dia. Bahkan hal paling sederhana sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama Tuhan. Hal itu dilakukan agar orang yang berada di sekitarnya beroleh selamat (1 Korintus 10:31-33). 

Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat melanjutkan belajar dari kitab Mazmur dengan topik: “Humans are  Precious (Manusia Sungguh Berhaga)”. Bacaan Sabda diambil dari Mazmur 8:1-10 dengan penekanan pada ayat 6. Sahabat, ada orang-orang tertentu menganggap bahwa harga diri mereka ditentukan oleh apa yang mereka miliki, sehingga mereka memakai barang yang  branded (bermerek), makan makanan yang mahal, naik kendaraan keluaran tahun terbaru, dan tinggal di rumah yang mewah bak istana. Ketika mereka tidak sanggup menggapainya, mereka merasa menjadi orang-orang yang tidak berharga.

Daud memuji Tuhan pencipta yang mulia dan agung ketika ia melihat hasil karya Tuhan yang luar biasa yaitu langit, bulan dan bintang-bintang. Daud menjadi merasa begitu kecil dan hina sehingga menyebut dirinya, manusia, dengan “apa” dan bukan “siapa”, seperti sebutan sebuah benda. Daud bahkan dalam keberadaannya merasa tidak layak untuk diingat dan diindahkan oleh Tuhan (Ayat 4-5). 

Tetapi Daud tidak berhenti pada perasaan yang kecil dan hina karena ia menemukan bahwa Tuhan membuat manusia hampir sama seperti Allah. Dia memahkotai manusia dengan kemuliaan dan hormat, bahkan membuat manusia berkuasa atas segala buatan tangan-Nya. Manusia begitu berharga di hadapan Tuhan karena telah diciptakan dengan baik, diberi karunia-karunia dan kepercayaan (Ayat 6-9).

Sahabat, tugas kita adalah mengelola alam ini supaya menjadi wadah yang asri dan harmonis. Ingatlah bahwa kita diciptakan sebagai makhluk mulia supaya hidup kita penuh dengan kehormatan dan kemuliaan. 

Mari tunjukan kepada dunia bahwa kita benar adalah makhluk mulia yang diciptakan Allah serupa dan segambar dengan Dia. Tunjukan itu dalam lingkungan kerja, lingkungan belajar kita, dan di mana pun kita berada. Mari isi hidup kita dengan perilaku hidup yang mulia dan memuliakan Tuhan. Haleluya. Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang hidup yang mulia?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati:Marilah kita menyampaikan pemahaman yang benar bahwa Tuhan, Sang Pencipta, sungguh mengasihi dan menghargai mereka apa adanya karena mereka sungguh berharga di mata-Nya. (pg) 

Renungan Lainnya