HUKUMAN menimbulkan PENDERITAAN

HUKUMAN menimbulkan PENDERITAAN

Sahabat, hukuman dan penderitaan adalah buah yang dipetik bila peringatan atau teguran diabaikan.  Nasihat orang bijak: “Orang harus menjaga kebaikannya, karena itu adalah investasi yang baik bagi kehidupan”. Artinya, orang yang selalu berbuat baik, pasti menuai kebaikan sepanjang hidupnya. Sebaliknya, orang yang tidak menjaga kebaikannya, tentulah akan menuai keburukan. Tinggi hati, tidak mendengarkan teguran Tuhan, tidak beribadah kepada Tuhan, dan tidak memuliakan nama Tuhan adalah sifat dan kebiasaan buruk manusia yang pasti akan membawa kepada hukuman yang menimbulkan penderitaan.

Pengalaman kita dalam hidup bermasyarakat bercerita betapa sering kita menjumpai dalam beberapa kasus berskala nasional yang terungkap,  banyak upaya dilakukan manusia untuk menutupi kesalahannya. Misalnya, dengan mengarang cerita bohong, lalu menyalahkan orang lain demi menyelamatkan diri. Akibatnya, orang lain dipersalahkan atas kesalahan yang tidak pernah dibuatnya.

Hari ini kita tetap melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “HUKUMAN menimbulkan PENDERITAAN”. Untuk itu Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya Yesaya 9:7 – 10:4. Sahabat, melalui nubuat Yesaya, Allah hendak menyatakan hukuman-Nya terhadap Israel Utara (Samaria) karena menunjukkan kesombongannya. Allah mengingatkan agar Israel kembali kepada-Nya, namun mereka acuh tak acuh.

Efraim dengan sesumbar mau membangun kembali negerinya lebih kuat dan gagah setelah dihancurkan oleh Kerajaan Asyur (ayat 7-9). Selain itu, terjadi ketidakadilan dalam mengejar kekayaan. Israel tidak bisa diperbaiki karena tidak mau meninggalkan dosa-dosanya dan kembali kepada Allah.

Para pemimpin tidak memberi contoh yang baik, malahan melakukan tindakan jahat (ayat 13-15). Berkali-kali Allah memberikan peringatan untuk bertobat, namun mereka tidak mengindahkannya, bahkan kejahatan mereka semakin menjadi-jadi. Para pemimpin menindas rakyat dengan biadab dan menyalahgunakan kekuasaannya. Efraim dan Manasye terlibat perang saudara karena keegoisan dan kefasikan mereka (ayat 17-20).

Sahabat, siapa pun yang melakukan kesalahan harus siap menerima hukuman. Sayangnya, banyak orang menghindar dari hukuman dan berupaya membenarkan diri dengan berbagai macam alasan dan argumen. Lebih parah lagi, mereka menganggap tindakannya sebagai hal yang benar. Tuhan akan menghukum setiap kejahatan dan ketidakadilan. Contohnya, peperangan antara Efraim dan Manasye yang membawa penderitaan tidak luput dari hukuman Tuhan.

Marilah kita menjauhkan diri dari perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan yang dapat mendatangkan hukuman dan penderitaan! Ingat! Kesempatan itu anugerah Tuhan, jangan diabaikan, agar kita menuai kebaikan-kebaikan Tuhan, bukan hukuman yang menimbulkan penderitaan.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 13-15?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hukuman akan menimbulkan  penderitaan, bahkan rasa malu yang mendalam. (pg)

Renungan Lainnya