HOME SWEET HOME

HOME SWEET HOME

Sahabat, RUMAH merupakan tempat kita  mengawali segalanya. Rumah adalah tempat yang penting bagi setiap orang. Rumah selalu dijadikan tempat beristirahat yang nyaman setelah melewati rutinitas yang melelahkan sepanjang hari.. Rumah juga  tempat berlindung dari cuaca alam yang tak menentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rumah diartikan sebagiai bangunan untuk tempat tinggal. Ada idiom atau ungkapan bahasa Inggris, “home sweet home” yang bisa bermakna rumahku tercinta atau RUMAHKU SURGAKU. Bagaimana pun bentuknya rumah, di sanalah ada orang yang kita cintai menanti kedatangan kita:  Ayah, ibu, saudara, sahabat, istri, suami, dan buah hati.

Untuk lebih memahami topik tentang: “HOME SWEET HOME”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kitab Bilangan 2:1-34. Saat berada di padang belantara, bangsa Israel harus berjalan dan menempuh pengembaraan agar bisa memasuki Tanah Perjanjian. Pada masa itu, mereka harus berkemah karena mereka masih berpindah-pindah. Kendatipun demikian, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Bangsa Israel tidak dibiarkan tercerai-berai, melainkan diatur dan disediakan tempat perkemahan sesuai dengan suku-suku mereka (ayat 2).

Pada waktu mereka berdiam, Tuhan telah menetapkan di mana mereka memasangkan kemahnya  (ayat 3-6, 17-31).

Sahabat, pada waktu mereka berangkat, Tuhan juga menetapkan bagaimana mereka berjalan (ayat 9, 16-17, 24, 31). Dengan demikian, ke mana pun mereka pergi, ada Kemah Pertemuan yang menunjukkan hadirnya Tuhan di tengah-tengah mereka.

Ini berita baiknya: Perkemahan bangsa Israel memang berpindah-pindah, tetapi Tuhan, Allah mereka, tidak pernah berpindah dari umat-Nya. Hal ini membuat bangsa Israel merasa aman dan nyaman berada dekat dengan-Nya. Pasalnya, memang tidak ada tempat yang sempurna bagi mereka selain berada dekat dengan Tuhan-nya.

Sahabat, Allah telah menetapkan tempat yang baik bagi kita. Ia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya. Ia adalah Allah yang akan selalu menjaga dan melindungi kita. Seharusnya inilah yang menjadi rumah kita. Bagi orang percaya, rumah sesungguhnya bukan berarti bangunan yang megah, tetapi hadirnya Tuhan di tengah-tengah kita. Waktu kita pulang ke rumah, itu berarti kita kembali kepada Tuhan yang menyediakan tempat peristirahatan.

Mari kita bersyukur karena Tuhan sudah mau menjadi tempat kita beristirahat. Hanya kepada-Nya kita patut bersandar. Dialah satu-satunya tempat perlindungan yang aman yang memberi kita kedamaian dan ketenangan. Lebih dari rumah yang membuat kita betah dan kerasan, Tuhanlah yang menuntun dan memimpin kita di sepanjang perjalanan hidup kita sampai kita tiba di rumah-Nya. 

Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pendapat dan pemahamanmu tentang rumah. Selamat sejenak merenung. Kebajikan dan kemurahan Tuhan mengikuti kita di sepanjang pengembaraan kita di dunia ini. (pg)

Renungan Lainnya