Sahabat, pernahkah menghitung berkat Tuhan yang telah Sahabat terima? Lalu apa tujuan Sahabat menghitungnya? Masihkah Sahabat tetap dapat melihat berkat-Nya dan bersyukur ketika sedang menghadapi saat-saat seperti saat ini yang penuh dengan ketidakpastian, keterbatasan, serta banyak kesesakan dan kepedihan?
Saat keadaan kita baik, semua lancar, sehat-sehat saja, dan penuh berkat, kita mudah saja memuji Tuhan. Namun, di kala kesusahan melanda, mengucapkan syukur kepada Tuhan menjadi terasa begitu sulit. Hal tersebut disebabkan fokus kita hanya tertuju pada kejadian, keadaan, kondisi, dan masalah yang sedang kita alami.
Untuk menggali lebih dalam tentang menghitung berkat Tuhan dalam hidup kita, maka Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 40:1-18.
Sahabat, dalam Mazmur 40, Daud mengajak kita untuk sejenak melihat ke belakang. Ia berseru agar kita menghitung berkat Tuhan. Kita juga harus mengingat pengalaman masa kesusahan dan cara Tuhan menolong dan memberkati kita. Ternyata karya-Nya tidak akan terhitung jumlahnya dalam hidup kita. Cara itulah yang akan menolong kita, sekalipun masa sulit melanda, namun kita tetap dapat bersyukur dan memuji Dia.
Sahabat, pada bagian akhir dari Mazmur 40 berisi doa. Daud berharap agar dilepaskan dari bahaya yang sedang ia alami (ayat 12-18). Yang luar biasa, walaupun Daud dalam keadaan terancam bahaya, dia tetap mengingat apa yang pernah Tuhan kerjakan dalam hidupnya. Ia menghitung berkat, penyertaan, dan pertolongan Tuhan (ayat 5 dan 6).
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang diakui Daud dalam ayat 2?
- Apa yang disaksikan Daud dalam ayat 3?
- Apa yang disampaikan Daud dalam ayat 4?
- Apa yang dinyatakan dengan tegas oleh Daud dalam ayat 7-9?
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)