Henokh DIANGKAT oleh Allah

Henokh DIANGKAT oleh Allah

Sahabat, pernahkah kita menyadari mengapa kitab Perjanjian Baru (Injil Matius), dimulai dengan silsilah Tuhan Yesus? Mengapa Perjanjian Baru tidak dimulai dengan kitab Yohanes misalnya, sehingga Perjanjian Baru diawali dengan kata-kata “Pada mulanya adalah Firman” (Yohanes 1:1)?

Bangsa Yahudi setelah pembuangan ke Babel sangat menjaga sekali “darah biru” mereka. Mereka mencatat siapa ayah mereka, siapa kakek mereka, dan begitu seterusnya hingga dapat ditelusuri ke anak-anak Yakub. Silsilah mereka sangat penting karena mereka harus tahu apakah mereka benar-benar keturunan Yakub atau tidak. Itulah mengapa Matius saat menulis kitab Injil yang terutama ditujukan kepada bangsa Yahudi sendiri, memulai tulisannya dengan silsilah Yesus Kristus.

Dalam silsilah Adam, Musa menulis satu catatan yang menarik dan penting untuk kita ketahui dan hayati: “… Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.” (kejadian 5:24)

Untuk lebih memahami topik tentang: “Henokh DIANGKAT oleh Allah”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 5:1-32 dengan penekanan pada ayat 24. Sahabat, silsilah keturunan Adam dituturkan secara lengkap dengan usianya. Silsilah ini dimulai dari Adam, tanpa Kain dan Habel, langsung meloncat pada Set (ayat 3). Silsilah disebutkan sampai dengan Nuh dan ketiga anaknya (ayat 32).

Dari daftar silsilah yang ada, Metusalah adalah orang yang berusia paling tua, yaitu 965 tahun (ayat 27). Sedangkan yang paling muda adalah Henokh yakni 365 tahun (ayat 23). Menariknya adalah ada keterangan tambahan yang menyatakan bahwa Henokh tidak mati, melainkan diangkat oleh Allah (ayat 24).

Dalam silsilah Adam ada hal yang menarik terkait dengan istilah gambar dan rupa Allah. Istilah tersebut hanya dikenakan kepada Adam. Sedangkan keturunan Adam disebut dengan gambar dan rupanya, yang merujuk kepada figur Adam. Pembedaan ini tidak membuat keturunan Adam menjadi tidak istimewa. Alkitab mencatat bahwa apa yang terjadi pada Henokh sungguh peristiwa istimewa. Keistimewaan Henokh karena ia tidak mati, melainkan diangkat oleh Allah.

Dalam Alkitab, kematian kerap dianggap sebagai peristiwa negatif. Sebab kematian adalah hukuman Allah bagi Adam dan Hawa (Kejadian  2:17). Lain halnya dengan Henokh yang tidak mengalami kematian sehingga ia menjadi pribadi yang sangat istimewa dari silsilah keturunan Daud. Kunci keistimewaan Henokh terletak pada hidupnya yang bergaul dengan Allah di sepanjang usianya (ayat  22 dan 24).

Sahabat, sebutan bergaul dengan Allah memperlihatkan kedekatan Henokh dengan Allah. Tidak disebutkan apakah orang lain yang ada dalam silsilah tersebut kurang berhubungan dekat dengan Allah. Tidak pula dinyatakan bagaimana caranya Henokh hidup bergaul dengan Allah. Yang pasti ada relasi istimewa antara Allah dan Henokh.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Menurut pemahamanmu, bagaimana caranya supaya kita mempunyai relasi yang istimewa dengan Allah? (Mazmur 25:14)
  2. Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi pribadi yang istimewa di mata Tuhan? (Ayat 22 dan 24).

Selamat sejenak merenung. Tuhan Yesus menolong dan memberkati. (pg).

Renungan Lainnya