KESELAMATAN TELAH DATANG. Kasih Allah sungguh tak terbatas. Allah selalu menjaga dan memelihara umat-Nya; Ia tidak pernah meninggalkan mereka sendiri. Oleh karena itu, nabi Yesaya giat menyerukan keselamatan dari Allah sampai menyala seperti suluh. Namun, ia juga ingin agar mereka tidak sekadar menerima keselamatan, melainkan turut serta menyerukannya sampai semua orang mendengar dan memperoleh keselamatan.
Sahabat, Kita telah menyandang status baru sebagai anak-anak Allah dan telah menerima keselamatan itu. Keselamatan telah datang. Maka janganlah kita berdiam diri saja, tetapi hendaknya kita ikut serta menyerukan keselamatan dari Allah, sama seperti yang dilakukan oleh Yesaya.
Tugas tersebut bukan hanya dilakukan oleh seorang nabi atau pendeta saja, atau penginjil saja, tetapi juga menjadi tugas setiap umat yang percaya dan telah menyandang status baru. Tuhan Yesus memerintahkan, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Matius 28:19).
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Having A New STATUS (Menyandang STATUS Baru)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 62:1-12. Sahabat, Tuhan telah menjanjikan pemulihan bagi Sion. Sebuah masa depan yang gemilang telah dijanjikan dengan begitu gamblang. Apakah itu berarti umat hanya perlu berdiam diri dan menunggu Tuhan mewujudnyatakan janji-Nya?
Sahabat, ayat 6-7 mengajarkan bahwa Tuhan ingin agar kita terus berdoa dengan tekun sampai janji Tuhan jadi kenyataan. Ini sejalan dengan pengajaran Tuhan Yesus dalam Lukas 11:9-10 dan Lukas 18:7. Doa yang sungguh-sungguh dan tekun harus menjadi salah satu ciri kehidupan orang percaya.
Sesungguhnya, pengharapan yang Tuhan janjikan adalah pengharapan eskatologis. Kita tidak tahu kapan dan bagaimana Tuhan mewujudnyatakan janji itu hingga saatnya tiba. Sebab itu selama masa penantian, sikap hidup yang berdoa menjadi penting karena akan membentuk pola pikir dan gaya hidup kita sebagai umat yang senantiasa hidup dengan pikiran yang terarah pada janji pemulihan Tuhan itu.
Maka, pola pikir dan gaya hidup kita akan terbentuk sesuai realitas yang Tuhan janjikan sehingga kita menjadi bagian dari pekerjaan Tuhan mewujudnyatakan Sion yang baru dalam hidup kita, di tengah lingkungan kita, pada masa kini.
Sahabat, ayat 9 mengingatkan kita pada gambaran yang Tuhan janjikan kepada umat Israel yang tengah mengembara di padang gurun (Ulangan 14:26), tentang akan datangnya masa depan yang lebih baik di negeri perjanjian. Mereka diingatkan juga untuk memelihara sikap hati yang penuh syukur dan mengingat bahwa semua hal yang baik ini datang dari Tuhan.
Tindakan bersukaria bersama-sama di pelataran tempat kudus Tuhan juga merupakan kesaksian kepada orang-orang di sekitar mereka bahwa Tuhan-lah yang memberkati kehidupan mereka dan karena itu mereka berkumpul bersama untuk membesarkan nama Tuhan dan bersukaria di hadapan-Nya.
Sahabat, akhirnya ayat 10-12 menggambarkan pemulihan Sion sebagai kesaksian bagi bangsa-bangsa. Perlahan namun pasti, seluruh sejarah menuju momen ini. Melalui kehidupan doa dan kehidupan yang bersukaria, marilah kita, yang sudah menyandang status baru, ambil bagian dalam karya Allah merestorasi dunia ini, menuju Sion yang baru. Haleluya! Allah itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 2?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Keselamatan adalah anugerah atau kasih karunia Allah untuk kita. Tanpa Allah memberikan keselamatan kepada kita, mustahil kita selamat. (pg)