Sahabat, ketenangan hati merupakan kebutuhan dasar setiap orang, karena doa yang lahir dari hati yang tenanglah yang dapat merasakan hadirat Tuhan.
Sesungguhnya ketenangan bukanlah bebas dari badai, tetapi kedamaian di tengah badai. Masalahnya kebutuhan hidup membuat sebagian orang kalang kabut. Pikiran pun jadi semrawut dan mudah sewot. Itulah sebabnya tak sedikit orang ingin liburan, melepas penat, menarik diri dari hiruk pikuknya dunia, untuk mencari sebuah ketenangan jiwa.
Sahabat, sesungguhnya kebutuhan terdalam manusia, yakni rasa tenang. Situasi yang sangat cepat berubah sering membuat manusia merasakan kecemasan. Rasa cemas yang berlebihan akan membuat manusia tidak mampu melakukan apa pun. Dalam situasi seperti ini, sejatinya manusia hanya membutuhkan ketenangan. Rasa tenang membuat manusia dapat berpikir jernih, dan akhirnya mampu mengambil keputusan.
Lalu di manakah kita akan menemukan ketenangan dalam hidup ini? Banyak orang berpikir bahwa hidup tenang hanya akan mereka rasakan ketika mereka punya harta yang melimpah, rumah dan mobil mewah, punya satpam yang menjaga rumah selama 24 jam penuh dan sebagainya. Fakta membuktikan, banyak orang kaya yang hidupnya justru tidak pernah tenang: Selalu was-was dengan hartanya, khawatir dengan perusahaannya, khawatir dengan keselamatan dirinya dan lain-lain.
Untuk menggali lebih dalam mengenai ketenangan dan bagaimana mendapatkannya, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 62:1-13.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Apa yang menjadi dasar Daud sehingga dia merasa tenang? (Ayat 2 dan 6)
- Apa ajakan Daud kepada umat? (Ayat 9), Mengapa Daud mengajak umat melakukan hal tersebut? (Ayat 12 dan 13).
Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati.