God’s Mercy to Moab

God’s Mercy to Moab

LALAI. Kadang karena terbawa arus persaingan di segala lini kehidupan, kita menjadi lalai, kita ikut hanyut menjadi orang sombong. Kita menjadi lupa bahwa Tuhan sangat membenci orang sombong.  Orang sombong melihat dirinya lebih hebat daripada orang lain. Bahkan orang sombong itu tidak membutuhkan Tuhan dalam hidupnya, mereka merasa dirinya mampu melakukan segala sesuatu dalam hidupnya, untuk hidupnya. 

Siapapun yang sombong pasti akan mengunduh kehancuran dan kebinasaan. Lawan sombong adalah rendah hati. Tuhan menghendaki kita menjadi orang yang rendah hati. Tuhan  Yesus berkata, “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Lukas 14:11).

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God’s Mercy to Moab (Belas Kasihan Tuhan Kepada Moab)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 48:21-47 dengan penekanan pada ayat 29-30. Sahabat, bangsa Moab terkenal karena kecongkakannya, sehingga datang firman Tuhan melalui Yeremia tentang Moab, bahwa Tuhan sangat MENENTANG KESOMBONGANNYA.  Allah bukan hanya menentang kesombongan Moab tetapi semua orang yang sombong.

Moab relatif aman dari pergulatan para adikuasa pada milenium pertama sM. Namun, bukan berarti bangsa itu akan luput dari penghakiman Allah. Masa lalu Moab digambarkan kelam oleh Alkitab. Moab merupakan keturunan Lot, keponakan Abraham (Kejadian 19:30-38). Walau bersaudara dengan Israel, namun mereka bermusuhan. Moab pernah berupaya mengutuk Israel melalui nabi palsu Bileam (Bilangan 22-24). Saat gagal, mereka memakai para wanitanya untuk menggoda pria-pria Israel berzina dengan menyembah dewa mereka (Bilangan 25).

Sahabat, dalam bacaan kita pada hari ini diperlihatkan alasan Tuhan menghukum Moab.Bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang SOMBONG (ayat 29-30) dan telah MENYOMBONGKAN DIRI  di hadapan Tuhan. Sikap hidup dan perkataan mereka tidak benar, bahkan mereka memandang orang Israel sebagai bahan tertawaan dan gerombolan pencuri (ayat 27).

Maka, hukuman Tuhan pun dijatuhkan. Tuhan akan menghentikan penyembahan berhala mereka. Tuhan memakai Raja Nebukadnezar, yang digambarkan sebagai burung Rajawali, untuk mengalahkan bangsa Moab (ayat 40). Kekuatan penyerang Moab begitu hebat, membuat bangsa itu hancur lebur seperti tembikar yang pecah. Para pahlawannya pun menjerit ketakutan karena dahsyatnya hukuman Tuhan (ayat 38, 41).

Melalui hukuman itu, Tuhan menyatakan bahwa Ia telah mematahkan kekuatan Moab. Namun, Tuhan menyuruh agar sisa orang Moab lari ke gunung agar selamat, dan Tuhan berjanji akan  MEMULIHKAN kembali keadaan Moab (ayat 47). Ternyata dalam penghukuman-Nya, Tuhan TETAP  menunjukkan BELAS KASIHAN  kepada Moab.

Sahabat, KESOMBONGAN DIRI karena hal-hal yang dimiliki sangatlah berdampak buruk dalam hubungan dengan sesama manusia, terlebih lagi dengan Tuhan. Orang yang SOMBONG akan memandang rendah orang lain. Ia lupa bahwa semua manusia adalah gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Orang SOMBONG merasa dirinya tidak perlu takut akan Tuhan. Contohnya adalah Goliat (1 Samuel 17). Jika seseorang tidak takut akan Tuhan, sudah pasti ia tidak akan hidup berkenan di hadapan Tuhan. Ia pasti merasa tidak butuh karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus.

Karena itu. periksalah diri adakah sifat sombong yang terus melekat dalam perbuatan, perkataan, dan pikiran kita? Jika masih, datanglah meminta ampun kepada Tuhan dengan tulus. Hiduplah dengan PERTOBATAN dari KESOMBONGAN itu melalui pimpinan Roh Kudus. Sebab, Tuhan yang kita sembah dalam Kristus adalah Tuhan yang SELALU INGIN MEMULIHKAN orang berdosa agar kembali ke jalan-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang orang yang sombong?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Pada saat kita rendah hati maka Tuhan akan meninggikan kita. (pg).

Renungan Lainnya