TANGAN. Sahabat, masih ingat dengan lagu Bimbo Grup yang berjudul Tangan. Syair lagu tersebut ingin mengingatkan kita betapa sangat banyak kegunaan tangan kita. Coba simak syair bagian refreinnya: Meraba, membelai, menulis, dan memegang. Menggaruk, mencubit, memukul, dan hom pim pah. Pakai tangan.
Pengalaman hidup kita bercerita bahwa kita menggunakan tangan untuk berbagai hal. Kita menggunakan tangan untuk bersalaman, untuk memegang sesuatu, untuk memeluk, untuk bermain musik, dan lain-lain. Tanpa tangan, kehidupan akan terasa lebih sukar. Tanpa tangan, kita kurang bisa menunjukkan kasih sayang seperti sekarang, tidak bisa bekerja sebaik sekarang atau berkomunikasi seekspresif sekarang. Banyak hal dalam kehidupan direngkuh dengan tangan kita.
Banyak kali Alkitab mengilustrasikan karya Tuhan melalui tangan-Nya. Dari tangan-Nya, kita mengenal semua pekerjaan-Nya (Mazmur 28:4-5); dengan tangan kebapaan-Nya, hidup kita diangkat-Nya (Mazmur 37:24; Yesaya 59:1-2; Keluaran 13:14). Allah juga menyatakan amarah- Nya dengan tangan-Nya (Mazmur 75:9; ). Ia bahkan membentuk diri kita dengan tangan-Nya (Mazmur 119:73). Allah sangat sibuk dengan tangan-Nya untuk menopang, menuntun, memelihara, mengasihi, dan bahkan mendisiplin kita.
Mungkin semua yang dilakukan Allah digambarkan seperti itu, karena kita sangat tergantung pada tangan kita. Bukan tanpa alasan mengapa Allah memberikan dua tangan untuk kita. Kedua tangan kita adalah alat yang dirancang-Nya bukan sekadar untuk bekerja, tetapi juga untuk menyampaikan pesan kasih. Dengan tangan kita, Dia ingin kita menggunakannya dengan cara yang lembut untuk membelai, membesarkan hati, membimbing, dan membangkitkan semangat orang lain. Tangan kita mengungkapkan apa yang ada di hati kita.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari Rut dengan tema: Gods Caring Hand (Tangan Tuhan yang Memelihara). Bacaan Sabda diambil dari Rut 2:1-23. Sahabat, setiap orang pasti pernah mengalami kekhawatiran akan hidup, masa depan, kebutuhan sehari-hari, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Sering kali semua itu menimbulkan ketakutan dalam hidup kita. Namun sebaiknya, kita jangan terlalu cemas karena kita memiliki Allah yang tidak hanya mencipta tetapi juga memelihara kehidupan.
Setelah tinggal di Betlehem bersama Naomi, Rut pergi memungut bulir-bulir jelai di ladang. Ia bekerja di belakang para pemetik atau penuai hasil panen. Menurut aturan di Israel, janda atau orang miskin hanya boleh memungut sisa-sisa jelai di belakang mereka (bdk. Imamat 19:9; 23:22; Ulangan 24:19).
Penulis kitab Rut menuliskan bahwa Rut berada di ladang milik Boas. Ternyata Boas merupakan salah seorang anggota keluarga dari kaum Elimelekh. Secara tradisi, Boas memiliki kewajiban untuk menebus Rut. Boas sangat baik kepada Rut karena ia tahu pengorbanannya untuk Naomi. Oleh karena itulah, ia memperlakukan Rut secara istimewa. Hal itu membuat keberlangsungan hidup Rut dan Naomi terpelihara dari hasil memungut jelai di ladang Boas.
Ketika Rut bekerja di ladang Boas, secara manusiawi, kita mungkin menganggap hal itu sebagai suatu kebetulan. Namun secara rohani, sebenarnya ini merupakan karya pemeliharaan Tuhan kepada Naomi dan Rut. Bagi Tuhan tidak ada yang kebetulan karena semua ada dalam kedaulatan-Nya. Walau tidak menyadarinya, Tuhanlah yang menuntun langkah Rut sehingga ia bekerja di ladang milik Boas. Setidaknya, Naomi meyakini hal itu (Ayat 20).
Sahabat, apa pun yang kita alami, semua itu bukanlah kebetulan semata. Ada tangan Tuhan yang memelihara dan menuntun. Seharusnya, hal ini memberi pegangan kepada kita agar tidak perlu khawatir terhadap hari depan dengan segala persoalannya.
Asal kita melakukan bagian kita untuk bekerja, berusaha, serta berserah kepada kedaulatan-Nya, percayalah, Tuhan akan memelihara dengan cara yang ajaib. Mari kita berserah penuh hanya kepada tangan pemeliharaan Tuhan dan tekun mengerjakan bagian kita dengan sungguh-sungguh. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
Apa yang Sahabat pahami dari ayat 14-16?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Janganlah berhenti berbuat baik kepada siapa pun, sebab kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita pada saat yang kita butuhkan. (pg),