MENGUNGKIT-UNGKIT. Seorang teman seperjuangan sejak muda sore itu bercerita bahwa pada suatu kali ia lupa menjemput istrinya di tempat kerjanya karena sore itu ia harus menyelesaikan permasalahan yang rumit di kantornya. Ketika ia meminta maaf, istrinya hanya bilang: “Tidak apa-apa,” dan tidak menunjukkan kemarahan. Namun pada hari-hari berikutnya, sang istri terus mengungkit-ungkit kesalahannya dan bahkan tidak melupakannya setelah kejadian itu berjalan hampir setahun.
Sahabat, cinta Allah kepada kita adalah cinta yang kudus, yang bebas dari kemarahan dan kebencian. Meskipun Ia murka ketika kita melakukan kesalahan, Ia tidak mengungkit-ungkit kesalahan kita. Ia juga tidak membiarkan kita selamanya terhukum oleh kesalahan itu, melainkan memberi kita kesempatan baru. Kita memang manusia berdosa, tetapi Allah tidak hanya melihat kita berdasarkan kesalahan yang pernah kita lakukan. Ia melihat dan mengasihi diri kita seutuhnya. Demikian pula kita harus melihat orang lain. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tetapi janganlah melihat orang lain hanya berdasarkan kesalahannya.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “God Protects His People (Allah melindungi umat-Nya)”. Bacaan Sabda diambil dari Yeremia 50:33-46. Sahabat, kesombongan akan kekuatan yang seolah-olah tiada banding dijungkirbalikkan oleh Tuhan. Jika Babel merasa sebagai yang paling berkuasa, Tuhan menunjukan kekuatan-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Kengerian akan menghinggapi Babel (Ayat 33-38). Ia akan menjadikan Babel seperti Sodom dan Gomora (Ayat 40).
Tuhan adalah Penebus (Ayat 34). Ini adalah ikrar akan Pribadi Allah yang secara aktif dan berinisiatif melakukan penebusan atas umat-Nya.
Ini bukan kali pertama Allah menebus umat-Nya. Kita bisa mengingat bagaimana Allah telah menebus Israel dari Mesir, mengeluarkan mereka dari perbudakan, dan memperlihatkan kekuatan tangan-Nya yang tak pernah lelah. Kali ini pun Allah memperlihatkan kembali kekuatan tangan-Nya, yakni tangan yang penuh kasih atas Israel, namun sekaligus tangan yang mengerikan bagi Babel.
Yeremia sebagai nabi Tuhan, menegaskan bahwa hukuman atas Babel adalah bukti pembenaran Allah atas umat-Nya. Bangsa Israel diyakinkan bahwa mereka adalah memang milik Allah dan Allah tidak pernah meninggalkan mereka. Penghukuman terhadap Babel menyatakan bahwa Allah memerhatikan dan membela umat-Nya. Allah tidak selamanya membiarkan umat-Nya dipermalukan, tetapi pada waktunya nanti Allah membuat kebenaran menjadi nyata. Allah melakukan pembalasan untuk Israel.
Firman-Nya mengingatkan kembali bahwa Tuhan adalah Allah Pencipta alam semesta. Tangan-Nya selalu nyata memberi pertolongan untuk umat-Nya. Ia akan selalu memperjuangkan perkara umat milik-Nya. Ia menebus umat dari perbudakan Mesir dan Babel, juga menebus kita dari perbudakan dosa.
Sahabat, identitas dan karya Tuhan sebagai Penebus menjadi penghiburan bagi setiap kita. Ia akan selalu membebaskan kita dari lilitan masalah atau pergumulan hidup, karena Ia selalu memperjuangkan perkara anak-anak-Nya. Allah melindungi umat-Nya.
Semestinya, kita tidak perlu menjadi anak-anak yang takut terhadap berbagai ancaman. Sebaliknya, kita perlu belajar untuk selalu melihat tangan Tuhan yang senantiasa terulur menyatakan kasih-Nya. Tangan Tuhan yang melindungi umat-Nya.
Sahabat, kita juga perlu waspada sebab tangan Tuhan pun dapat menghukum kita karena dosa dan pelanggaran kita. Mari kita jalani hidup dengan merendahkan hati kepada Penebus kita dan membiarkan tangan-Nya selalu berkarya dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami tentang “mengungkit-ungkit”?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Ketika Allah mengampuni kita, Ia tidak lagi mengungkit-ungkit kesalahan kita dan Ia mencintai kita dengan kasih yang kudus. (pg).