GOD of All Things

GOD of All Things

MENONJOLKAN DIRI. Memang tidak ada satu peraturan yang melarang seseorang untuk menonjolkan diri di hadapan orang lain. Namun jangan lupa, selain diri kita, di dunia ini masih sangat banyak orang yang jauh lebih hebat. Menempatkan diri di tempat yang tinggi, itu ibarat orang berjalan di tebing yang curam.

Sahabat, ada pepatah lama yang berbunyi,  “Di atas langit masih ada langit.” Pepatah tersebut mengajarkan  kepada kita untuk selalu mawas  dengan tidak menjadi sombong dengan apa yang kita miliki dan kita capai. Ingatlah, ketika kita merasa bahwa kita sudah berada di atas, maka perlu kita sadari  bahwa masih ada orang lain yang berada di atas kita.

Ungkapan tersebut mau juga menyadarkan kita  bahwa sehebat bagaimanapun kita, pasti masih ada orang di luar sana yang lebih hebat dari kita. Lalu bagaimana dengan Tuhan yang kita sembah? Apakah masih ada yang lebih hebat lagi dari Dia? Ungkapan tersebut jelas TIDAK BERLAKU bagi Tuhan, sebab Dialah SATU-SATUNYA  yang DI ATAS SEGALA-GALANYA.  Tuhan  segala sesuatu.  God of all things.

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “GOD of All Things”. Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Yesaya 59:1-21. Sahabat, nabi Yesaya melukiskan bahwa bangsa Yehuda telah menyadari betapa mereka telah melakukan tindakan kejahatan dan pemberontakan terhadap Allah. Dalam penggambarannya tampaklah keadaan yang sangat menyedihkan dan tak ada yang memberi pertolongan (ayat 9-14). Bahkan, Tuhan melihat betapa dahsyatnya dosa-dosa Israel, karena itu mereka akan mendapat pembalasan. Jika Tuhan sendiri ingin menghukum mereka, lalu siapakah yang akan tampil memberi pertolongan?

Sahabat, akhirnya bangsa Yehuda merasakan sendiri kondisi berada pada posisi seperti orang-orang yang pernah mereka tindas dan perlakukan tidak adil. Mereka menginginkan terang, tetapi justru memperoleh kegelapan. Mereka meraung-raung memohon pertolongan, tetapi tidak ada yang bersedia tampil dan memberikan pertolongan.

Dalam situasi pasrah menerima segala konsekuensi hukuman dan tiada pertolongan yang datang, Tuhan melihat semuanya itu. Tuhan sendirilah yang mengulurkan tangan-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya. Meskipun umat-Nya telah berdosa, Tuhan tetap MENGASIHI  dan akan MEMBEBASKAN  mereka. Tuhan ingin agar semua bangsa yang melihat perbuatan-Nya, menjadi takut dan menghormati-Nya.

Sahabat, TUHAN DI ATAS SEGALA HAL.  Dia MENOLONG  dan

 MENYELAMATKAN  umat-Nya yang terpuruk karena dosa. Tuhan berjanji kepada mereka yang meninggalkan dosa-dosanya dan berbalik kepada-Nya. Roh-Nya akan turun kepada mereka dan firman-Nya tidak akan meninggalkan mulut mereka.

Tuhan telah datang di dalam YESUS KRISTUS  untuk membebaskan dan menyelamatkan kita sekalipun kita masih menjadi seterunya karena dosa. Dialah Tuhan yang mengatasi dan berada di atas segala-galanya. Haleluya! Tuhan  itu baik.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat terima dari hasil perenunganmu  pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 2?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Di atas langit masih ada langit. Maka jadilah orang yang rendah hati karena Tuhan mengasihi orang-orang yang rendah hati. (pg).

Renungan Lainnya