God is Working to Help Us

God is Working to Help Us

EBEN-HAEZAR. Sahabat,  Eben-Haezer berasal dari bahasa Ibrani. Kata Eben artinya batu  dan kata Ezer artinya penolong.  Jadi secara harafiah Eben-Haezer dapat diartikan batu pertolongan.  Batu itu didirikan oleh Samuel bukan untuk mereka sembah, tapi sebagai batu peringatan kemenangan bangsa Israel atas bangsa Filistin dan juga untuk menegaskan bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber pertolongan dan kemenangan bagi mereka, bukan yang lain.  Tanpa Tuhan, bangsa Israel bukanlah siapa-siapa!

Lalu apa  yang melatarbelakangi didirikannya batu peringatan tersebut?  Bangsa Israel telah  meninggalkan tabut Tuhan di Kiryat-Yearim selama  dua puluh tahun, padahal tabut itu merupakan  lambang penyertaan Tuhan.  Bukan hanya itu, mereka juga hidup menjauh dari Tuhan dan menyembah kepada Baal.  Akibatnya mereka mengalami kekalahan demi kekalahan dan menjadi bulan-bulanan bangsa lain, sungguh telah lenyap kemuliaan dari Israel.  (1 Samuel 4:21).  Bangsa Israel tidak lagi mengalami penyertaan Tuhan!  Melalui Samuel, bangsa Israel ditegur Tuhan dengan keras supaya mereka segera bertobat.  Untunglah mereka segera merespons teguran.  

Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab 1 Samuel dengan topik: “God is  Working to Help Us (Tuhan Terus Bekerja Menolong Kita)”. Bacaan Sabda diambil dari 1 Samuel 7:2-17 dengan penekanan pada ayat 12. Sahabat, peletakan batu, Eben-Heazer merupakan sebuah momen untuk mengingat pertolongan Allah, dan sebagai ucapan syukur atas pertolongan Allah, juga untuk memuliakan Allah.

Hal tersebut  sekaligus diharapkan menjadi momentum  bagi bangsa Israel untuk terus mengingat kebaikan Tuhan yang mereka  terima saat itu, sehingga mendorong mereka untuk terus memercayai Allah, yang hidup, yang dapat dipercayai dan diandalkan. Karena itulah merupakan momen yang pertama mereka merasakan kembali pertolongan Allah  setelah mereka bertobat.

Sahabat, ungkapan: “Sampai di sini Tuhan telah menolong kita”, tidak berbicara tentang pertolongan Tuhan yang telah selesai, namun berbicara tentang:  Inilah pertolongan Tuhan, yang sudah dimulai dan akan berlanjut terus. 

Apa yang  dilakukan Samuel seharusnya membantu kita untuk dapat memperhatikan “momen-momen” dalam hidup kita, saat-saat yang perlu kita ingat, saat Allah bekerja dengan dahsyat menolong kita.  

Pengalaman hidup kita bercerita  bahwa  momen terbaik, yang pernah kita alami adalah ketika Tuhan  membuka  dosa kita dan membawa kita kepada pertobatan untuk menerima pengampunan-Nya.  Karena setiap teguran Tuhan, kita pahami sebagai bagian dari pembentukan Tuhan terhadap hidup kita.  Ada kelegaan yang luar biasa, ada rasa syukur yang tidak terhingga dan ada dorongan untuk menjadi orang yang lebih baik. Memercayai Firman-Nya dan ada kemauan yang kuat untuk melakukan Firman-Nya  setelah mengalami momen pemulihan.

Itulah yang kita bayangkan juga terjadi pada bangsa Israel, ketika mereka mengalami kemenangan atas bangsa Filistin. Bukan sekadar kemenangan secara fisik (menang perang), tapi yang lebih penting mereka menang untuk memercayai Allah, dan untuk bersandar pada Allah, sekalipun ada kekuatan besar yang mengancam. 

Sahabat, hidup kita sebagai komunitas orang percaya, perlu memiliki kepekaan untuk mengetahui momen-momen yang Tuhan berikan, untuk kita syukuri sebagai bagian dari pertolongan Tuhan dalam membentuk kita. Melihat setiap peristiwa dalam hidup kita, sebagai momen Tuhan membentuk kita, itu akan melahirkan rasa syukur dan perubahan hidup. 

Karena itu, kita harus punya komitmen bahwa saat kita menikmati keberhasilan dalam pelayanan, dalam keluarga, dalam kesehatan,  dalam studi dan dalam pekerjaan,  maka ingatlah selalu bahwa Tuhan terus bekerja menolong kita. Eben-Haezer!!! Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami tentang Eben-Haezer?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Sebagai orang percaya kita diingatkan untuk tidak melupakan pertolongan Tuhan dalam hidup kita dan senantiasa hidup dalam ketaatan. (pg).

Renungan Lainnya