End Up with VICTORY

End Up with VICTORY

MEWARISKAN NAMA BAIK. Di Yope terdapat seorang perempuan bernama Tabita atau yang lebih dikenal dengan nama Dorkas. Ia adalah orang yang baik dan mengabdikan hidupnya untuk menebarkan cinta kasih kepada mereka yang membutuhkan. Apa yang terjadi ketika ia meninggal? Semua orang yang menerima kebaikannya meratapi, merasakan sangat kehilangan dan berharap ia hidup kembali. Karena itu  mereka mendatangi Rasul Petrus sembari menunjukan bukti cinta kasih Dorkas. Sang Rasul pun akhirnya memberikan pelayanan yang terbaik atas permintaan mereka dan Dorkas pun hidup kembali. Cerita tersebut merupakan penggalan kisah pelayanan Petrus dalam Kisah Rasul pasal 9.

Cerita kebaikan hati Dorkas yang sudah meninggal menunjukan bahwa orang yang baik budi dalam kata dan karya bagi kebaikan diri, keluarga dan masyarakat, walaupun sudah mati, namanya tetap dikenang dengan penuh kasih. Hal tersebut mengingatkan saya pada pepatah lama, “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, menusia mati meninggalkan nama”. 

Pengamsal menyampaikan keyakinannya:  “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaaan besar, …” (Amsal 22:1). Pengamsal mengingatkan kita bahwa nama baik jauh lebih berharga daripada harta dan kekayaan. Harta dan kekayaan tidak akan dibawa mati, ia akan berakhir seiring dengan datangnya ajal, tetapi nama baik tak lekang oleh zaman. Artinya nama baik jauh lebih bernilai daripada kekayaan dan sebaliknya, kekayaan tidak ada artinya tanpa nama baik yang mewujud dalam setiap tindakan.

Sebagaimana pepatah di atas dan keyakinan Pengamsal, mari kita berusaha dengan sepenuh hati supaya dapat mewariskan nama baik kepada anak cucu kita.  

Syukur, hari ini kita  belajar dari pasal terakhir dari kitab Yosua dengan topik: “End Up with VICTORY (Akhiri dengan KEMENANGAN)”. Bacan Sabda diambil dari Yosua 24:29-33. Sahabat, akhir dari hidup manusia di dunia adalah kematian. Apakah kematian akan menghilangkan manusia, kemudian dilupakan seolah tidak pernah ada kala ajal menjemputnya? Ternyata tidak! Nama seseorang akan terus dikenang. Tubuhnya telah tiada, namun namanya terus ADA.

Akhir kisah Yosua merupakan cerita bahagia. Alkitab mencatatkan namanya sebagai bukti perannya yang penting bagi sejarah umat Israel (Ayat 29). Yosua disebut sebagai hamba TUHAN. Artinya, kehadiran dan jasanya penting dalam perjalanan bangsa Israel. Dia meninggal dalam usia seratus sepuluh tahun. Dengan menyebutkan usianya, maka dia menjadi sejajar bersama nenek moyang Israel, seperti Abraham, Musa, dan Yusuf. Yosua dikuburkan di pegunungan Efraim (Ayat 30). Kiprahnya membuat umat Israel hidup beribadah kepada Allah (Ayat 31). Mereka menjadi mengenal perbuatan-Nya yang memengaruhi masa depan mereka kelak.

Tulang-tulang Yusuf dikuburkan di Sikhem, tanah miliknya (Ayat 32). Ini membuktikan bahwa Allah mengindahkan kepercayaan Yusuf. Dia yakin bahwa Allah akan memerhatikan umat Israel. Dia percaya tangan Tuhan pasti kembali membawa mereka ke tanah Perjanjian.

Selain itu, Eleazar bin Harun juga diceritakan mati dan mencapai keberhasilannya dalam pelayanan (Ayat 33).

Sahabat, kematian hamba Tuhan bukan akhir dari segala sesuatu. Itu masih akan berdampak bagi orang lain. Status hamba Tuhan tidak hanya untuk sosok tertentu. Ini tentang kehidupan seorang yang melakukan kehendak Tuhan dan memuliakan Dia. Yosua dan pelayan Tuhan lainnya telah melaksanakan tugas dengan baik. Akhirnya, namanya selalu dikenang setelah mereka tiada karena memberikan dampak baik bagi komunitasnya.

Kita dikenang bukan hanya pada saat dilahirkan, tetapi juga pada saat kematian. Saat dilahirkan, kita tidak dapat memilih. Namun, kita dapat memilih menjadi siapa ketika nafas terakhir terhembus. Sudahkah kita mempersiapkan dengan baik untuk dapat mewariskan nama baik? Semoga Sahabat dan saya dapat mengakhiri hidup dengan KEMENANGAN. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari kisah hidup Dorkas di Kisah Para Rasul 9:38-41?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Pilihlah untuk selalu percaya dan setia kepada Tuhan Allah saja, maka nama baikmu akan terjaga. (pg)

Renungan Lainnya