
John Bunyan seorang pengkhotbah independen pernah difitnah menyebarkan ajaran sesat hanya karena ia berkhotbah dan memberitakan Injil tanpa izin dari Gereja Anglikan. Dia merupakan seorang pengkhotbah non konformis, yang menolak tunduk pada aturan gereja saat itu dan memilih memberitakan Firman Tuhan secara independen, ia dianggap melanggar hukum. Tuduhan yang dikenakan padanya yaitu “mengadakan pertemuan keagamaan secara ilegal” hingga akhirnya Bunyan dipenjara selama 12 tahun. Ia dihina oleh banyak orang. Namun, di penjara, ia terus berdoa, menulis, dan berpegang teguh pada imannya kepada Tuhan hingga terciptalah karya terkenalnya, ” The Pilgrim’s Progress ” (Perjalanan Seorang Musafir) yang menjadi salah satu buku Kristen paling berpengaruh hingga kini dan memberkati banyak orang.
Mazmur 31:19 yang tertulis sebagai berikut,” “Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kau simpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kau lakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!” mengingatkan kita bahwa Tuhan menyimpan kebaikan-Nya bagi orang yang takut akan Dia dan berlindung pada-Nya. Ketika kita menghadapi fitnah atau penghinaan dari orang lain, respons terbaik yaitu tetap berlindung dalam kebenaran Tuhan. Alih-alih membalas kejahatan, serahkan semua pembalasan kepada Tuhan. Saat kita setia dan percaya, Dia akan memulihkan nama baik kita pada waktu-Nya, bahkan bisa menggunakan situasi itu untuk membalikkan keadaan dan menunjukkan kemuliaan-Nya. Ketika kita memilih untuk berlindung kepada Tuhan dan bukan membalas kejahatan dengan kejahatan, kita sedang memberi ruang bagi Tuhan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya yang setia. Dia akan memulihkan dan mengangkat kita pada waktu-Nya, tanpa kita harus membela diri dengan kekuatan sendiri. Ingatlah bahwa yang benar akan tampak kebenarannya, yang salah akan terlihat kesalahannya. Tuhan tidak pernah tertipu.(sTy).