DIPULIHKAN DAN TIDAK DIPERMALUKAN

 

Pada abad ke-19 seorang anak muda bernama Elizabeth Blackwell memutuskan untuk menjadi dokter, padahal saat itu profesi dokter didominasi oleh pria.  Kondisi ini menyebabkan perempuan yang ingin mencoba masuk ke profesi ini, akan dicemooh. Elizabeth yang diterima di fakultas kedokteran, menghadapi diskriminasi seperti ini.  Namun Elizabeth tidak menyerah. Dengan iman teguh ia berdoa dan berjuang keras hingga akhirnya berhasil menjadi wanita pertama di Amerika Serikat yang lulus sebagai dokter. Pencapaiannya bukan hanya memulihkan martabatnya, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan lain untuk memasuki dunia kedokteran.

Raja Daud pernah menuliskan dalam Mazmur 25:3 sebagai berikut,”Mereka yang berharap kepada-Mu tidak akan dipermalukan.”  Raja mengalami dalam kehidupannya yang dinamis bahwa Tuhanlah sumber pemulihan bagi dirinya. Maka saat umat Tuhan berani mempercayakan diri kepada-Nya, Tuhan akan mengubah situasi yang tampaknya memalukan menjadi kesempatan untuk memuliakan nama-Nya. Saudaraku, mungkin kita pernah merasa gagal hingga menerima dicemooh dan diremehkan. Namun, ketika kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, percayalah bahwa Ia mampu memulihkan nama kita dan memberikan kita kekuatan untuk melangkah maju.  Tuhan tidak hanya memulihkan kita dari kehancuran, tetapi juga memberikan kita kehormatan yang baru. Percayalah bahwa Tuhan memperhitungkan setiap air mata yang kita curahkan di hadapan-Nya . Pengharapan di dalam Tuhan selalu mendatangkan sukacita dan pemulihan.  Seperti embun yang memulihkan tanah yang kering, pengharapan kepada Tuhan memulihkan jiwa yang terluka. (sTy)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *