DIPRIORITASKAN karena Mendapat RESTU

DIPRIORITASKAN karena Mendapat RESTU

Sahabat, dalam budaya di Indonesia, RESTU  atau BERKAT  sangatlah diharapkan oleh orang muda dari orang yang lebih tua atau orang yang mempunyai kedudukan sosial keagamaan yang tinggi.

Maka tidak heran, walau Pemilihan Presiden di Indonesia baru akan berlangsung pada tahun 2024, tapi mulai awal tahun 2022 sudah cukup banyak orang-orang yang berambisi untuk dapat dicalonkan sebagai presiden atau  wakil presiden mulai sibuk melakukan safari kesana kemari untuk mendapatkan “restu”.

Sahabat, sesungguhnya hal yang paling didambakan seorang anak adalah setiap keputusan yang dia ambil mendapat restu dari orangtua. Mengapa restu orangtua sangat didambakan? Karena restu orangtua adalah doa yang dipanjatkan orangtua bagi anak. Saya yakin  setiap orangtua menginginkan perjalanan hidup anaknya berhasil. Ada banyak rintangan dan  tantangan menghadang di depan, tapi jika ada  restu dari orangtua maka hal yang berat menjadi ringan karena didukung oleh orangtua. Restu adalah bentuk dukungan orangtua atas keputusan yang diambil oleh seorang anak.

Maka tidak heran kalau pengalaman hidup bermasyarakat kita bercerita bahwa orang yang mendapat restu akan lebih diprioritaskan.

Untuk lebih memahami topik tentang: “DIPRIORITASKAN karena Mendapat RESTU”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 48:1-22. Sahabat, menjelang akhir hidupnya, Yakub menyatakan Efraim dan Manasye sebagai miliknya (ayat 5). Itu berarti mereka akan mendapatkan tanah, seperti anak Yakub yang lainnya, sehingga Yusuf diberi kehormatan untuk mendapatkan hak kesulungan berupa porsi ganda (1 Tawarikh 5:1).

Ketika Yakub memberkati Efraim dan Manasye, Yakub sengaja menyilangkan kedua tangannya (ayat 13-14), sehingga, tangan kanan diletakkan di atas Efraim (Si Bungsu), sementara tangan kiri di atas Manasye (Si Sulung). Itu berarti Sang Adik, Efraim, akan menjadi bangsa yang lebih besar daripada Manasye (ayat 19).

Sahabat, Yakub pun lebih dahulu menyebut nama Efraim daripada Manasye. “Allah kiranya membuat engkau seperti Efraim dan seperti Manasye, “ kata Yakub (ayat 20). Dalam  semua ayat, hampir selalu nama Efraim disebut lebih dahulu dibanding Manasye (ayat 5, 13, 14, dan 20). Fakta ini semakin menegaskan bahwa Efraim akan diberkati melebihi Manasye.

Biasanya, dalam tradisi Israel, anak sulung yang lebih berkuasa dan diberkati. Namun, cerita dalam bacaan kita pada hari ini menuturkan sebaliknya. Efraim didahulukan daripada Manasye. Itu pertanda bahwa Efraim diprioritaskan semata-mata karena mendapat “restu” dari Tuhan.

Melalui ini, Tuhan mau memberi pelajaran, jika kita mendapat berkat, itu semata-mata karena Tuhan beranugerah. Oleh karena itu, marilah kita menghargai segala berkat yang telah Tuhan titipkan. Kuantitas bukan persoalan,  karena semua berkat itu, sebenarnya  tidak layak kita dapatkan. Kita memperoleh itu semua semata-mata karena anugerah-Nya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Hikmat apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
  2. Apa yang Sahabat pahami dari ayat 17-19?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Hargai segala sesuatu yang Tuhan telah berikan kepadamu, karena semuanya itu adalah milik Tuhan dan semata-mata ada padamu karena anugerah-Nya. (pg).

Renungan Lainnya