Cahaya dan kegelapan menginspirasi kita bahwa hidup memiliki sisi yang berbeda. Cahaya dan kegelapan merupakan dua sisi yang tak bisa dipisahkan. Siang hari, langit terlihat terang karena cahaya matahari. Namun, ketika malam datang, perlahan menjadi gelap dan kita bisa melihat bulan dan bintang-bintang di langit.
Sesungguhnya cahaya merupakan rahmat dari Tuhan untuk kita semua. Tanpa cahaya, siang dan malam hanyalah hitam tanpa keindahan. Tanpa cahaya, mata pun tak dapat melihat apa-apa. Dengan cahaya itulah kita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam.
Sahabat, kita sebagai orang percaya dipanggil menjadi terang dunia. Lebih khusus lagi kita dipanbggil untuk menjadi terang bagi mereka, para pembuat kejahatan dan penyembah barhala.
Untuk lebih memahami topik tentang: “Dipanggil Menjadi TERANG”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 97:1-12. Sahabat, Pemazmur mengajak alam semesta dan orang-orang benar bergembira dan menaikkan pujian syukur kepada Allah. Allah yang diimaninya adalah Raja Agung (ayat 1 dan 12). Ia menciptakan alam semesta dan berkuasa atas ciptaan-Nya. Dunia tidak dikuasai oleh kejahatan, melainkan di bawah kendali dan kekuasaan Allah Israel (ayat 9).
Kehadiran-Nya dilukiskan seperti awan dan kekelaman (ayat 2a; bdk. Keluaran 19:16, 18, 20; Ulangan 5:22). Kata “awan” memiliki sisi terang dan gelap. Kata “kekelaman” lebih dipahami dalam artian awan tebal dan gelap berawan. Pada dasarnya, keduanya menyimbolkan fenomena kehadiran Ilahi.
Allah itu bukan hanya mahakuasa, tetapi juga adil dan benar dalam segala keputusan-Nya (ayat 2b). Dengan keadilan dan kebenaran-Nya, Ia menghakimi perbuatan manusia (ayat 6 dan 8). Keadilan Allah diibaratkan seperti api yang menghanguskan (ayat 3). Kebenaran-Nya seperti kilat yang membuat alam semesta menggigil dan menciut (ayat 4-5). Di sini, kilat dan api menandakan murka Allah. Dengan murka-Nya, Ia menghukum bangsa-bangsa yang beribadah kepada allah palsu (ayat 7). Karena itu, Pemazmur mengajak seluruh umat Allah menjauhi perbuatan tercela serta hidup dalam kekudusan dan kemurnian di hadapan-Nya (ayat 10-11).
Sahabat, Pemazmur ingin sejelas mungkin mengungkapkan keagungan Tuhan sebagai Raja. Selain mengungkapkan kemahakuasaan Tuhan, Pemazmur juga menyatakan hukuman Tuhan atas para penyembah berhala. Umat Tuhan bersukacita karena para penyembah berhala akan mendapat malu.
Pemazmur juga mengajak semua orang benar untuk bersukacita karena mereka akan mengalahkan kejahatan. Mereka juga pantas bersukacita dan memuji Tuhan karena Tuhanlah yang melakukan semua itu bagi mereka.
Berbagai bentuk “berhala” masih tetap menjadi persoalan di Zaman Now. Begitu juga berbagai macam kejahatan. Itu semua sering membuat orang-orang yang tetap berjalan dalam kebenaran menjadi ragu-ragu. Juga bisa membuat orang percaya menjadi bimbang.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Mazmur ini dimulai dengan serangkaian pengakuan iman. Sifat Tuhan yang manakah yang ditekankan dalam bagian ini? (Ayat 1-6)
- Bagian ini mengungkapkan sukacita umat israel (ayat 8, disebut dengan Sion) Apa yang membuat umat Tuhan bersukacita? (Ayat 7-9)
- Bagian ini mengungkapkan bahwa sukacita itu tidak hanya dirasakan oleh umat israel, namun juga meluas pada setiap orang. Siapakah yang disebut sebagai orang yang akan bersukacita di bagian ini? (Ayat 10-12)
Selamat sejenak merenung. Tuhan Yesus menolong dan memberkati. (pg)