Saudaraku, ada seorang pejabat yang ketika masih berkuasa sikapnya arogan dan maunya menang sendiri. Kalau naik mobil mesti ada voorrijder, 4 kendaraan yang mengiringi, dan tidak pernah mau berhenti di lampu merah maupun ikut bermacet-ria. Acara-acara kondangan maupun rapat tidak boleh dimulai jika dia belum datang, mesti duduk di depan, memberikan sambutan sekadarnya, namun hadirin diminta bertepuk tangan meriah. Bahkan aku pernah melihat dia ketika menandatangani suatu perjanjian di depan sebuah rapat, ternyata bolpoin Parkernya ngadat tidak keluar tinta, dan bolpoin itu dilemparkan ke ajudannya hingga baju ajudan berlepotan tinta.
Tahun ini dia sudah lebih dari 20 tahun pensiun, aku melihat fotonya di medsos, wajahnya kuyu, sedang dibantu seseorang naik ke motor besar, kecapaian nampak di fotonya. Zaman berkuasa dia gagah sekali naik motor besar, bisa sekali nyengklak dan tancap gas, ajudan dan rekan-rekannya mesti ikut di belakangnya, sementara polisi lalu lintas menyetop kendaraan-kendaraan di jalan yang akan dilalui.
Umurnya sudah lewat masa hidup 70 tahun yang disebutkan Musa di Mazmur 90, jadi nyengklak motor besar kini butuh bantuan orang. Tentu yang lebih ironis, dahulu banyak orang dan pengusaha mesti membuat surat mohon courtesy call (panggilan resmi) bila ingin menghadap, kini orang-orang tersebut entah kemana, kalau dia menelepon, pasti tidak diangkat.
Yah, itulah hidup, saat berkuasa dielu-elukan orang, saat sudah pensiun dan hilang kuasa, habislah ceritanya, bahkan koranpun malas mengeksposenya. Saat dia dilantik, pidatonya bilang dia memegang jabatan yang amanah, yang dijelaskan di google sebagai suatu janji atau titipan atau tugas mulia yang dipercayakan kepada seseorang untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya, bahkan amanah termasuk sebagai salah satu sikap orang beriman. Ah, terlalu banyak mendengar janji di negeri ini yang diucapkan pejabat …
Nah si pejabat tahu bahwa suatu hari nanti dia akan dilupakan oleh generasi mendatang, karenanya dia menyuruh orang untuk menuliskan biografinya dan koran-koran mesti mengekspose keberhasilannya, dan ada satu biro di bawahnya yang tiap hari mesti mengkliping koran-koran, ada lebih dari 50 koran lokal dan nasional, semua ada kliping tentang keberhasilannya, dijilid rapi dan dipasang hard cover, ditempatkan di perpustakaan. Jadi legacy atau warisannya bisa dibaca generasi mendatang … Mungkin, dan mungkin akan memberikan manfaat.
Saudaraku, kumpulan kliping mula-mula diletakkan di rak bawah, supaya mudah diambil dan dibaca, lama-lama pindah ke rak atas, jadi mesti perlu tangga, dan suatu hari akan masuk dos-dos besar yang digunakan untuk pengiriman rokok, atau boleh jadi akan dibakar bila kena rayap atau halaman tepi kertasnya jadi geripis atau cuil-cuil sedikit dan sobek, ada kutu-kutu yang tinggal di dalam buku kliping.
Warisan biografi yang dituliskan dalam bentuk buku atau kliping suatu hari akan tidak dibaca, demikian juga bila diupload dalam bentuk digital, karena ada terlalu banyak biografi tokoh yang layak menjadi panutan dan diakui kiprahnya. Mungkin warisan dalam bentuk koin mas atau batangan yang tetap dicari orang, contohnya koin uang emas British Gold Sovereign King George V tahun 1912, yang oleh pedagang emas disebut ukon emas. Ini koin emas meskipun warnanya tarnish atau pudar, tapi kalau dicuci dan disikat pakai odol akan kembali berkilau.
Nah, Saudaraku bila Anda ingin meninggalkan warisan yang tetap akan diakui oleh generasi mendatang, buatlah sesuatu karya yang bermanfaat dan berkualitas bagi orang banyak dan tetap dibutuhkan, orang akan selalu ingat. Di bidang kuliner misalnya ada ayam goreng Mbok Berek, yang kita dapat membayangkan bentuk ayam goreng renyah, empuk, ada kremesannya dan disajikan lengkap dengan sambal, kecap manis dan timun.
Saudaraku, Daud memohon kepada Tuhan: “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.” (Mazmur 71:9). Kita tahu Daud sejak muda percaya sungguh-sungguh pada Tuhan, melakukan banyak peristiwa besar yang senantiasa diingat orang Israel, terutama Daud mengalahkan raksasa Goliat dengan menggunakan umban. Namun Daud di masa usia lanjutnya mulai sadar bahwa dia suatu hari akan dilupakan generasi-generasi mendatang. Karena itu Daud memohon agar Tuhan tidak membuangnya saat dia menjadi tua, memohon agar Tuhan tidak meninggalkannya saat kekuatan fisiknya melemah.
Daud di Mazmur 71:7-8 menyebutkan bahwa Tuhan telah menjadi perlindungannya yang kuat, sehingga Daud bisa melakukan hal-hal yang gemilang, orang melihat dia melakukan tanda-tanda yang ajaib, seperti dengan batu dan umban mengalahkan Goliat. Daud juga menuliskan banyak Mazmur doa dan puji-pujian yang setiap hari dinyanyikan di Bait Allah oleh tim-tim paduan suara yang direkrutnya.
Jadi Daud sudah meninggalkan warisan yang memiliki kadar emas bagi bangsa Israel, bahkan warisan ini tetap diingat orang hingga ratusan hingga ribuan tahun kemudian, yakni Yesus Kristus disebut Anak Daud. Bahkan Mesias yang dirindukan kehadirannya oleh bangsa Israel disebut sebagai Anak Daud. Perhatikan Lukas 20:41 Yesus berkata kepada mereka: “Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud?”
Perenungan kita hari ini: Jika Saudara tidak ingin dilupakan orang di masa tuamu, tetaplah hidup benar di hadapan Tuhan sejak masa mudamu, dan tinggalkanlah warisan yang baik bagi orang-orang sekitarmu, bagi keluargamu, bagi Gereja Tuhan, dan bagi perusahaan atau lembaga dimana engkau mengabdikan hidupmu di masa muda. (Surhert).