DICUKUPI untuk MENCUKUPI

DICUKUPI untuk MENCUKUPI

Sahabat, Tuhan Allah kita adalah Tuhan yang tidak pernah berubah untuk mencukupi kebutuhan umat-Nya. Tuhan menjamin bahwa setiap orang yang mencari-Nya, tidak akan kekurangan sesuatu pun yang baik (Mazmur  34:11). Bahkan di tengah perjalanan hidup yang berat sekalipun, Ia berjanji akan memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19). Ketika Tuhan mencukupi kebutuhan kita, kiranya kita dapat semakin mengenal-Nya sebagai Allah sang pemelihara hidup kita.

Bagi kita yang terpanggil untuk melayani Tuhan sepenuh waktu, baik di gereja maupun di lembaga gerejawi, kebutuhan hidup kita akan dicukupi oleh jemaat atau orang-orang yang kita layani. Tetapi kita juga punya kewajiban untuk membantu mencukupi kebutuhan gereja atau lembaga gerejawi tempat kita melayani melalui persembahan-persembahan dan usaha-usaha yang kita lakukan. Kita perlu menyadari bahwa kita dicukupi untuk mencukupi.

Untuk lebih memahami topik tentang: “DICUKUPI  untuk  MENCUKUPI”,  Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Bilangan 18:1-32. Sahabat,  bila Allah memberi tugas, Ia pasti akan memberikan perlengkapan untuk melakukan tugas tersebut.

Allah menetapkan suku Lewi untuk melaksanakan semua tugas yang berkaitan dengan perlengkapan Kemah Suci, sedangkan Harun dengan keturunannya memegang jabatan sebagai imam yang melaksanakan seluruh peribadatan. 

Supaya bisa melaksanakan semua tugas di atas secara efektif, suku Lewi, termasuk Harun dan keturunannya, tidak diberi warisan tanah agar mereka tidak bercocok tanam. Sebaliknya, Allah memberikan bagian yang tidak dibakar dari persembahan korban sajian, korban penghapus dosa dan korban penebus salah (ayat 9), serta memberikan persembahan hasil pertama (ayat 15) bagi Harun dan anak-anaknya; sedangkan suku Lewi di luar keturunan Harun mendapatkan persembahan persepuluhan (ayat 23-24), tetapi mereka sendiri juga harus memberikan persembahan persepuluhan dari setiap persembahan persepuluhan yang mereka terima (ayat 26-28).

Sahabat, sebagaimana Allah menjamin kehidupan segenap suku Lewi, termasuk keturunan Harun, yang tidak bisa mencari nafkah melalui bercocok tanam karena seluruh waktu mereka telah dipersembahkan untuk melakukan pekerjaan Tuhan.

Demikian pula Allah memelihara hamba-hamba-Nya yang menyerahkan segenap waktu mereka untuk melakukan pekerjaan Tuhan pada masa kini. Sebagaimana halnya dengan suku Lewi,  hamba Tuhan penuh waktu pada masa kini harus didukung kebutuhan hidupnya oleh umat Allah yang dilayaninya,

Bagi setiap hamba Tuhan, ingatlah bahwa Allah pasti akan memelihara hamba-hamba-Nya yang mengerjakan pekerjaan Allah! Sebaliknya para hamba Tuhan juga punya kewajiban untuk ikut mencukupi kebutuhan gereja atau lembaga gerejawi tempat mereka melayani melalui persembahan-persembahan mereka dan usaha-usaha yang mereka lakukan. 

Sahabat, berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, bagikanlah pemahamanmu tentang hubungan antara  hamba Tuhan penuh waktu dengan jemaat yang mereka layani dalam kaitan pemenuhan kebutuhan hidup hamba Tuhannya. Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati dan menolong. (pg).

Renungan Lainnya