DISIPLIN GEREJA. Disiplin dapat diartikan taat kepada tata tertib atau peraturan. Dengan kata lain disiplin merupakan latihan batin atau otak untuk menaati tata tertib. Disiplin pada diri sendiri sangat diperlukan untuk membentuk seseorang dalam pertumbuhannya secara emosi, fisik, mental, dan rohani.
Kata disiplin dalam bahasa Ibrani berasal dari kata “musar” yang dapat diartikan hukuman, koreksi, disiplin dan pengajaran. Sedangkan kata disiplin dalam bahasa Yunani berasal dari kata “paideia” yang berarti latihan, pengajaran dan disiplin. Kata ini menunjuk kepada pengajaran kepada anak-anak seperti dalam Efesus 6:4. Ini juga dapat membawa implikasi kepada hukuman atau disiplin.
Jadi, disiplin gereja dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk memanggil atau membawa kembali mereka yang telah berdosa atau jauh dari Allah untuk kembali kepada-Nya dan menaati Firman-Nya.
Sahabat, dalam Perjanjan Lama, banyak kali kita menjumpai Allah mendisiplin umat pilihannya. Disiplin yang Allah jatuhkan kepada umat pilihan-Nya bukan bermaksud untuk menghancurkan dan membinasakan mereka; tapi tujuannya untuk menghancurkan dan membinasakan dosa-dosa mereka, supaya Allah dapat membentuk dan membangun kembali umat yang dikasihi-Nya.
Hari ini kita akan melanjutkan belajar dari kitab Yeremia dengan topik: “DESTROYED to be BUILT (DIHANCURKAN untuk DIBANGUN)”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yeremia 12:1-17. Sahabat, perselingkuhan rohani bangsa Israel dengan Baal membuat Yeremia geram dan muak. Dalam ayat 1-4, kita membaca bagaimana dia mengadu kepada Allah. Yeremia protes, mengapa kehidupan orang-orang fasik bukan bertambah suram, malah bertambah mujur. Semakin jahat perbuatan mereka, semakin berlimpah kekayaan mereka. Karena itu, Yeremia meminta Allah memberikan keadilan kepada bangsa Israel. Dalam ayat 7-13, Allah menjawab Yeremia dengan janji bahwa Allah akan membinasakan bangsa Israel dengan cara membiarkan Israel dijajah oleh bangsa lain.
Kejahatan Israel sudah tidak dapat ditolerir lagi oleh Allah. Bangsa Israel menyembah Baal, dan itu berarti pemberontakan terhadap Allah. Hati mereka telah menyimpang dari Allah. Penyembahan mereka kepada berhala membuat tanah yang ditempati mereka menjadi ternoda (ayat 8-11).
Allah menyatakan tidak akan ada damai bagi Israel (ayat 12). Mereka akan mengalami kesusahan hidup. Segala usaha yang dilakukan oleh mereka akan sia-sia. Apa yang mereka tanam hanya menghasilkan penderitaan (ayat 13). Namun di balik DISIPLIN yang dijatuhkan-Nya, Allah menjanjikan pemulihan terhadap bangsa Israel. Dalam ayat 14-17, jelas terlihat bahwa Allah bukan hanya akan memulihkan status Israel sebagai bangsa, tetapi juga memberkati mereka dengan berlimpah secara jasmani. Seperti tukang menghancurkan bangunan yang lama sebelum mendirikan bangunan yang baru, demikian Allah menghancurkan dosa untuk membangun umat-Nya.
Jelas disini bahwa Disiplin Ilahi bukan berarti Allah tidak memberkati. Disiplin yang sering kita sebut sebagai penghukuman bukan karena Dia ingin membinasakan kita. Ketika Dia menerapkan disiplin, ingatlah bahwa Allah tidak sedang menghancurkan kita, melainkan dosa-dosa kita. Allah adalah Sang Panjunan, Dia ingin membentuk dan membangun kita kembali menjadi bejana anugerah-Nya. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 5-6?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Saat ini, bagian terbaik yang dapat kita lakukan adalah percaya penuh kepada Tuhan yang sanggup menyelamatkan kita sesuai dengan janji-Nya. (pg).