KABAR BAIK. Siapakah orang-orang sengsara? Siapakah orang yang remuk hati? Siapakah orang tawanan? Siapakah orang yang dipenjara? Siapakah orang yang berkabung? Di Perjanjian Lama dalam konteks Yesaya mereka adalah orang orang Yehuda yang dalam pembuangan akan kembali ke Yerusalem.
Dalam artian lebih luas, kita semua, Sahabat dan saya merupakan orang orang yang sengsara dan tawanan. Yesus sebagai yang diurapi Allah (Lukas 4:18-19) datang ke tengah-tengah dunia ini membebaskan kita dari kesengsaraan, merawat hati kita yang remuk karena penderitaan-penderitaan di dunia ini. Dengan kematian dan kebangkitan Yesus kita dibebaskan dari tawanan dan penjara dosa dan kematian. Dia hadir untuk menghibur kita sehingga masa perkabungan kita berakhir digantikan dengan masa-masa sukacita. Masa yang penuh pengharapan bagi anak-anak Allah.
Sahabat, saat ini kita sebagai orang percaya, dipanggil untuk menyampaikan Kabar Baik. Delivering the Good News.
Hari ini kita akan melanjutkan untuk belajar dari kitab Yesaya dengan topik: “Delivering the Good News”. Bacaan Sabda saya ambil dari Yesaya 61:1-11 dengan penekanan pada ayat 1. Sahabat, melalui perantaraan Nabi Yesaya, Allah menyampaikan kabar baik kepada bangsa Yehuda (ayat 1).
Tidak hanya membebaskan mereka dari pembuangan, tetapi juga memulihkan kehidupan mereka menjadi satu bangsa. Yesaya juga memberitakan tahun rahmat Tuhan (ayat 2) yang dikiaskan sebagai tahun Yobel, di mana tahun itu merupakan tahun pembebasan dari semua hutang dan dimerdekakan dari perhambaan. Tahun penuh sukacita yang dinanti oleh setiap orang dari bangsanya.
Respons bangsa Yehuda ketika mendengar ini semua adalah mereka mengenakan pakaian pesta sebagai ganti kain kabung dan menyanyikan puji-pujian sebagai ganti semangat mereka yang pudar supaya orang menyebut mereka “pohon tarbantin kebenaran” (ayat 3).
Sahabat, POHON TARBANTIN merupakan pohon besar di Timur Tengah dengan akar yang kuat. Fungsi akar itu untuk menyokong berdirinya pohon serta menyerap air dari dalam tanah untuk kehidupannya. Pohon ini istimewa karena dapat bertahan saat musim kering dengan akarnya yang sangat dalam. Alkitab mengibaratkan pohon tarbantin sebagai tanaman Tuhan untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
Sebagai orang percaya, saat ini kita terpanggil untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN kepada orang-orang di sekeliling kita. Saat ini sangat mendesak untuk kita hayati, renungkan dan kita pertanyakan kepada diri kita sendiri: “Apakah kita sudah melakukan tugas panggilan tersebut?
Memberitakan tahun rahmat Tuhan, menyampaikan kabar sukacita bagi orang-orang sengsara, orang yang berduka, membebaskan orang yang tertawan dan terpenjara adalah tugas yang sangat mendesak yang perlu kita respons dengan sungguh-sungguh melalui perbuatan nyata dalam hidup kita. Haleluya! Tuhan itu baik.
Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu pada hari ini?
- Apa yang Sahabat pahami dari ayat 9?
Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Kita mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Kabar Baik penyelamatan dari Tuhan kepada orang-orang yang masih tertawan dalam belenggu dosa. (pg).