BAGAI MAKAN BUAH SIMALAKAMA
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Semoga pagi ini ketika kita bangun tidur, hati kita tenang dan senang, penuh keyakinan karena kita sudah mendapat hikmat dari Tuhan tentang apa yang sebaiknya kita lakukan pada hari ini, di saat semakin banyak orang yang terinfeksi virus Corona ketika “New Normal” sudah mulai dijalankan. Saat ini banyak orang yang bingung, menjadi serba ragu, khususnya di kalangan pengambil keputusan. Mereka menghadapi dilema. Bagai makan buah Simalakama. Sesungguhnya kita semua, tanpa terkecuali, butuh hikmat Tuhan. Kitab Amsal merupakan salah satu kitab yang paling sering saya baca. Kitab Amsal adalah kumpulan ajaran tentang cara menjalani hidup yang baik dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Ajaran-ajaran itu diungkapkan dalam bentuk petuah, peribahasa atau pun pepatah; kebanyakan berkaitan dengan persoalan hidup manusia sehari-hari. Ada banyak hikmat yang diajarkan dalam kitab Amsal ini, dan kunci untuk memiliki hikmat itu adalah takut akan Tuhan, “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Amsal 9:10). Bagaimana caranya untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan? Tidak ada jalan lain, selain kita harus tinggal di dalam firman Tuhan. Dari situlah kita akan mendapatkan fondasi yang kuat bagi kehidupan kita, sehingga kita dapat berdiri kuat dan tak tergoyahkan meski diterpa badai permasalahan seberat bagaimana pun. Ketika kita memilih hidup di jalan Tuhan kita akan beroleh hikmat sehingga kita dapat membedakan manakah yang menjadi kehendak Tuhan: apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Akhirnya dengan hikmat tersebut kita dapat berlaku seperti yang Tuhan mau dan inginkan. Raja Salomo, ketika hidup mengandalkan Tuhan, dan senantiasa melibatkan Dia di setiap rencana hidupnya serta bergantung penuh kepada-Nya, maka hidup Salomo diberkati Tuhan secara luar biasa dan ia pun menjadi raja yang sangat terkenal di zamannya. Pengalaman hidup saya bercerita, selama kita mau berjalan bersama Tuhan setiap hari dan tinggal dalam firman-Nya, maka “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” (Mazmur 16:11). Untuk tetap tinggal dalam firman Tuhan kita harus berpegang pada perintah Tuhan dan menjaga-Nya seperti menjaga biji mata sendiri. Mari kita camkan dan laksanakan nasihat ini, “Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.” (Amsal 7:1) Ingatlah! “Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. …” (Mazmur 111:10). GBU & Fam. (pg)