ReKat: TUNAS menjadi KEPERMAIAN dan KEMULIAAN (29 Agustus 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 4 : 2 – 6 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Hikmat yang saya peroleh: Sesungguh Allah yang akan bertindak membangkitkan tunas kecil, dari tunas kecil itulah yang justru kemudian akan menghasilkan buah yang berlipat ganda. Pada waktu yang bertepatan yaitu saat Yerusalem dihancurkan dan bangsa Yahudi tersebar,  kerajaan Mesias akan didirikan. Kristus ditinggikan, Dialah Tunas yang ditumbuhkan. Hamba-Ku Sang Tunas, tunas keadilan. Suatu tunas yg keluar dari tunggul Isai. Pemahaman saya dari ayat 5-6: Allah akan menjadi pelindung sejati untuk Jemaat-Nya yang dikasihi  termasuk di dalamnya semua orang, milik-Nya. Mereka dimurnikan dan diperbaharui, sehingga mereka tidak akan rentan terhadap ancaman berbagai marabahaya yang datang menerjang. Allah yang akan memberikan perhatian-Nya kepada mereka, orang-orang  yang dikuduskan,  yang dilindungi dengan kasih sayang-Nya. Allah menjadi Pembimbing dan Penjaga mereka. (Haryono)

ReKat: KEMARAHAN diekspresikan dalam sebuah NYANYIAN (01 September 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 5:1-7 Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Nilai hidup yang saya peroleh pada hari ini yaitu kita sebagai orang percaya jangan sampai kehidupan kita membelakangi serta  mengecewakan Tuhan. Kita perlu mengingat akumulasi perbuatan dosa akan mendatangkan murka Allah. Sedangkan ayat 1-2 saya pahami bahwa Tuhan digambarkan sebagai pemilik kebun anggur, sedangkan kebun anggur adalah kita sebagai umat-Nya. Tuhan telah memelihara serta mengasihi kita, maka sebagai bentuk ucapan syukur yang dapat kita berikan kepada-Nya adalah hidup kita harus berbuah dan menjadi berkat bagi sesama. Sebagai kebun anggur, biarlah kita menghasilkan buah yang manis dan bermanfaat bagi orang lain. (Swan Lioe)

ReKat: SIKAP KITA atas PERISTIWA yang MENIMPA (22 Agustus 2022)

Bacaan Sabda: Kejadian 50 : 15 – 21 Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Kitab Kejadian dimulai dengan  asal mula terang dan kehidupan, dan diakhiri dengan kematian dan kegelapan. Generasi penerus (Yusuf), melakukan penghormatan terakhir kepada orangtua (Yakub) didasari oleh kesungguhan dan ketulusan dari kedalaman hatinya. Khususnya dari ayat 20 saya mendapatkan bahwa Allah merancangkan pemeliharaan  hidup suatu bangsa yang besar. Berbicara tentang pemeliharaan Allah, sungguh nyata  dialami oleh bangsa Mesir, bangsa sekitar dan keluarga Yakub dan keturunannya. Maka sikap  saya atas petistiwa yang peristiwa yang terjadi dalam kehidupan saya dan keluarga: Taat kepada kehendak-Nya, hidup sesuai kehendak-Nya, dan menyadari ketidakberdayaan dan keterbatasan diri. Ada pun pemahaman atas ayat 17- 18 yaitu saudara-saudara Yusuf sangat ketakutan karena mereka mengira Yusuf masih mengingat segala perbuatan jahat mereka dan akan membalas dendam ketika ayah mereka sudah meninggal dunia. Tapi kenyataannya Yusuf justru punya pemahaman berbeda, Yusuf sudah mengampuni dan melupakan segala kesalahan saudara-saudaranya. Bagi Yusuf, rancangan Tuhan digenapi melalui serentetan peristiwa yang dia alami. (Haryono)

ReKat: Memiliki STRATEGI HIDUP (15 Agustus 2022)

Bacaan Sabda: Kejadian 46 : 1 – 34  Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Kejahatan dibalas kebaikan, faktanya : Terjadinya reuni keluarga besar. Keluarga Yakub  berjumlah 60 jiwa dengan keluarga Yusuf semuanya berjumlah 72 jiwa. Lokasi reuni di Mesir. Sungguh luar biasa, Tuhanlah yang berkuasa mempertemukan mereka. Yusuf yang sebelumnya menjadi korban kekerasan oleh saudara-saudaranya, membalas semua perlakuan tersebut dengan : Limpah kasih,   pengampunan dan penerimaan tulus ikhlas, tak ada dendam, dan tak ada kepahitan. Israel dengan mantap meninggalkan Kanaan, menuju ke Mesir karena: Pertama, Tuhan yang berkuasa menghendaki Yakub dan keluarganya berangkat menuju Mesir.  Kedua, Yakub taat akan perintah Tuhan yang berkuasa  walau pada saat itu secara fisik sudah melemah karena berusia lanjut. Ketiga, Tuhan yang berkuasa, melalui Yusuf menjamin kebutuhan makan mereka, karena terjadi krisis pangan yang berkepanjangan. Terpujilah Tuhan yang berkuasa, bertindak memelihara, menyertai Yakub dan keluarga besar, dan memberi solusi yang tepat. (Haryono)

ReKat: Menemukan JALAN di tengah KEBUNTUAN (09 Agustus 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 143:1-12 Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Ketika kita berada di dalam lembah kehidupan yang kelam, seakan-akan kita ada di posisi kebuntuan dan tiada jalan ke luar lagi, maka kita perlu: Pertama, semakin mendekat kepada Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Daud, mengandalkan akan pertolongan Tuhan. Jangan sekali-kali menjauhkan diri dari Allah dan meragukan akan kuasa Allah. Kedua, kita perlu mengingat bahwa pencobaan yang kita alami tidak akan melebihi dari kekuatan kita. Dengan adanya pencobaan yang terjadi pada kita, membuat iman kita menjadi semakin bertumbuh dan kuat di dalam menghadapi tantangan kehidupan. Ketiga, kita perlu terus mengingat  bahwa tiada yang mustahil bagi Allah kita, Dia sanggup menolong kita menurut waktu dan cara-Nya. Saya memahami ayat 10 sebagai berikut: Kita harus mengikuti akan kehendak Allah, dan jangan sebaliknya kita meminta Allah untuk menuruti akan kehendak kita. Roh Kudus menuntun kita supaya kita hidup di dalam kebenaran Firman Allah  sehingga kita mampu untuk melakukan kehendak-Nya di dalam kehidupan kita. (Swan Lioe)

ReKat: Tidak Bisa Main PETAK UMPET dengan TUHAN (01 Agustus 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 139:1-24 Dari hasil perenunganmu dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari hasil perenunganku pada hari ini, saya  memperoleh hikmat, bahwaTuhan yang kita sembah adalah: Tuhan yang Mahatahu, Tuhan yang Mahahadir, dan Tuhan yang Mahakuasa. Jadi kita tidak dapat melarikan diri ataupun bersembunyi dari hadapan Tuhan. Respons saya ketika saya semakin  menyadari bahwa Tuhan itu Mahatahu: Saya tidak perlu merasa takut ataupun khawatir di dalam menghadapi badai kehidupan, karena Tuhan tidak pernah meninggalkan kita untuk bergumul sendiri, serta penyertaan-Nya adalah sempurna. Biarlah kita semakin mendekat kepada Tuhan yang Mahatahu dan Mahahadir di dalam segala situasi dan kondisi kehidupan kita. (Swan Lioe)

ReKat: TERSEDU-SEDAN di tepian BENGAWAN BABEL (27 Juli 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 137:1-9 Dari hasil perenungku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Saya memahami  ayat 1-4 sebagai berikut:  Kita sebagai orang percaya dapat mengalami sukacita dan dukacita, tapi dua  keadaan tersebut sama-sama dapat membawa kita untuk lebih mendekat kepada Tuhan. Tuhan mengizinkan kita untuk meratap; namun jangan sampai ratapan kita membuat iman kita menjadi luntur serta tidak memercayai Tuhan lagi. Saya memahami  ayat 5-6 sebagai berikut:  Pemazmur tidak akan melupakan Yerusalam sampai kapanpun juga. Yerusalem  merupakan simbol hadirat Allah. Jadi janganlah sampai kita melupakan Allah kita, dalam situasi bagaimana pun juga. (Swan Lioe)

ReKat: ALLAH melimpahkan BERKAT dalam KERUKUNAN (20 Juli 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 133:1-3 Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Hikmat yang saya  dapatkan:  Ketika kita hidup rukun dan damai, maka Tuhan akan mencurahkan berkat-Nya kepada kita dengan limpah. Untuk meningkatkan kerukunan dalam keluarga, berikut usaha-usaha yang kami lakukan:  Mengadakan mezbah keluarga, yang diisi dengan berdoa dan merenungkan Firman Tuhan bersama; melakukan rekreasi pada hari libur atau makan bersama keluarga di luar di akhir pekan; saling menjaga perasaan (tenggang rasa); saling menghormatI;  saling membantu; saling peduli satu dengan yang lain; saling memaafkan; segera menyelesaikan jika ada  permasalahan di dalam keluarga. (Swan Lioe)

ReKat: BERKAT TUHAN dan KUCURAN KERINGAT (13 Juli 2022)

Bacaan Sabda:  Kejadian 30:25-43 Dari hasil perenunganku dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Nilai hidup yang saya dapatkan: Sebagai orang percaya,  untuk memperoleh berkat Tuhan, kita harus berdoa dan bekerja keras. Ora et Labora , berdoa untuk memohon pertolongan dan campur tangan Tuhan,  sedangkan bekerja keras dan tekun merupakan bagian kita, bagian yang perlu kita kerjakan dan lakukan. Pelajaran yang saya  peroleh dari ayat 32, 37-39, dan 41-42: Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kita bukan hanya perlu kerja keras, tapi juga harus kerja cerdas. Kita harus berani mengadakan percobaan dan penelitian, kita perlu terus menerus melakukan inonasi, dan berani melakukan terobosan-terobosan baru. (Swan Lioe)

ReKat: JANGAN cepat MENYERAH (02 Juli 2022)

Bacaan Sabda: Mazmur 124 : 1 – 8. Berdasarkan hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari ayat 6-8, sebaiknya yang saya lakukan ketika sedang ditindih beban berat : Saya sungguh meyakini bahwa Tuhan pencipta alam senesta ini, pada waktunya Tuhan pasti menolong, menyertai dan memberi solusi yang tepat sesuai dengan keberadaan yang sedang saya hadapi dan alami. Bersabar diri tidak perlu menyesali diri dengan kondisi yang sedang terjadi. Justru sedang dalam keadaan ditindih, merupakan pembelajaran yang sungguh berarti. Walaupun sedang ditindih, terasa berat, seakan-akan tak mampu bergerak, tetapi terus bersikap memantapkan diri agar iman kepada Yesus Tuhan, tetap kuat dan tegak. Pengalaman saya dapat melewati pandemi covid-19 dengan selamat. Ketika Pandemi  Covid-19 mengganas, saya dan istri semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu kami terus menaati petunjuk petugas kesehatan  dengan bertaat  melakukan protokol kesehatan, Tiga M: Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Saya dan istri juga taat melaksanakan vaksin sampai dengan vaksin yang ketiga. Bersyukur bahwa sampai saat ini  kami tetap dalam keadaan sehat, tidak terpapar covid-19. (Haryono)