ReKat: Dare to Face the CHALLENGES of LIFE (25 Januari 2023)

Bacaan Sabda: Yeremia 9:1-11 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari perenungan firman Tuhan, pesan yang saya peroleh: Setiap orang pasti merindukankan hari esok yang lebih baik dan lebih cerah serta keadaan yang lebih baik, dan bukan sebaliknya. Bagi mereka yang tidak memiliki iman yang kuat, maka beban kehidupan yang berat dapat mempengaruhi hati dan pikiran mereka yang mengakibatkan tawar hati dan melemahkan iman. Sesungguhnya tanpa iman tidak seorang pun dapat hidup dengan benar, sebab tak seorang pun dapat menghindari untuk  bebas dari berbagai tantangan kehidupan. Dengan iman, kita dimampukan untuk berani menghadapi tantangan kehidupan yang ada. Yakinlah, Tuhan tak pernah meninggalkan kita untuk bergumul sendiri dalam  menghadapi tantangan kehidupan ini. Saya memahami ayat 23 sebagai berikut:  Kita tidak boleh membanggakan akan pengetahuan/hikmat duniawi , kekuatan serta kekayaan yang kita miliki. Jangan sampai kita terjebak dalam kesombongan saat kita memiliki kebijaksanaan, kekuatan serta kekayaan yang ada, tetapi biarlah kita bermegah atas kasih karunia-Nya yang telah menyelamatkan kita. Mari kita gunakan kebijaksanaan, kekuatan serta harta yang kita miliki untuk memuliakan nama Tuhan. (Swan Lioe)

ReKat: Don’t Judge! (12 Januari 2023)

Bacaan Sabda: Ayub 20 : 1 – 29 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya peroleh dari perenungan Firman Tuhan pada hari ini: Perkataan Zofar patut mendapat perhatian. Mengapa perlu perhatian? Perkataan Zofar yang disampaikannya itu dapat dikatakan mubazir, dangkal, tanpa makna. Itulah sebabnya perlu dikaji, dipertimbangkan, diperhatikan, karena kemungkinan bahwa penghakiman Tuhan itu ditunda untuk sementara waktu dan kemudian akan diberlakukan  pada penghakiman kekal. Bisa saja terjadi bahwa di dunia yg sementara ini, orang melakukan kejahatan, kelihatannya berhasil dan berbahagia walau hasil-hasil yang diperolehnya itu dengan cara melanggar norma hukum, etik, dan sosial. Kesalahan fatal Zofar tidak bertobat, tidak memperbaiki kesalahan, dan tidak melihat realitas spiritual. Pemahaman dari ayat 12 – 14: Tuhan yang berotoritas, tidak berdiam diri terhadap tindakan, perbuatan mereka yang berlaku fasik. Tuhan justru akan bertindak menghukum orang fasik, orang yg berbuat dosa dan akan menimpakan kepada mereka semua perbuatan jahat yg telah mereka lakukan. Memang bisa saja kita berpendapat seakan-akan mereka dibiarkan berbuat tindak kejahatan, atau terkesan hukuman kepada mereka lambat. Namun sesungguhnya mereka sedang dibiarkan Tuhan mengalami dan merasakan penderitaan yang telah mereka perbuat kepada sesama. (Haryono)

ReKat: REPENTANCE INVITATION (12 Januari 2023)

Bacaan Sabda: Yeremia 3:6 – 4:4 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya peroleh dari perenungan FirmanTuhan hari ini adalah: Biasanya murtad diartikan berpindah kepercayaan ataupun  berpindah dari satu agama ke agama yang lain. Dari pandangan teologi, murtad berarti melepas iman Kristen demi perjuangannya untuk mendapatkan jabatan, atau pasangan hidup atau kekuasaan duniawi, yang diasumsikan tidak setia mengikut Kristus. Sesungguhnya selama kita masih hidup, Tuhan selalu membuka kesempatan bagi kita untuk bertobat, sekalipun kita telah melakukan perbuatan dosa apapun. Allah sangat merindukan pertobatan kita, dengan penuh kesabaran  Dia mengetuk hati kita, supaya kita mau berbalik kepada Tuhan. Pemahaman saya tentang Yeremia  3:12-13: Tuhan itu MahaKasih, Dia bukan saja mengundang umat Israel, namun Dia juga mengundang kita untuk memberi kesempatan bertobat. Tuhan mengundang kita untuk meninggalkan perbuatan dosa yang telah mengecewakan Allah, sebab di balik kekecewaan-Nya , Allah memiliki kerinduan untuk memeluk umat-Nya agar kembali kepada hidup yang kudus. Dalam Tuhan ada pembaharuan kehidupan , dan hanya Allah yang menjadi Sumber Keselamatan. (Swan Lioe)

ReKat: It’s Not Easy to Understand God’s Ways (06 Januari 2023)

Bacaan Sabda: Yesaya 66 : 5 – 24 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya peroleh: Peringatan dari Tuhan bahwa Dia akan datang kembali untuk membalas perbuatan siapa saja yg tidak peduli terhadap umat-Nya dan yang mengabaikan kuasa-Nya. Bagi mereka yang mengamini Sabda-Nya, direspons dengan hati yang bergembira. Mengapa demikian? Karena kedatangan Tuhan menyatakan kemakmuran dan kesejahteraan.  Pada aspek yang lain, Tuhan yang akan datang, menyatakan murka dan hukuman-Nya kepada mereka yang durhaka, yang memberontak melakukan pelanggaran kepada Tuhan. Terkecuali bagi mereka yang sungguh menaati, dan melakukan firman-Nya, merekalah yang bersiap diri dan bergembira menanti kedatangan Tuhan. Saya memahami ayat 12 sebagai berikut: Sion akan bersukacita dan Yerusalem akan diberkati dengan berkelimpahan dan penduduknya akan dipakai oleh Tuhan sebagai bangsa yang mengantarkan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Anugerah Tuhan akan menjadikan orang-orang yang sungguh menghayati dan melakukan firman dan berjuang menjalani hidup ini agar berkenan bagi Tuhan. (Haryono)

ReKat: Having A New STATUS (27 Desember 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 62 : 1 – 12 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya perolehdari perenungan Firman Tuhan hari ini: Sebagai orang percaya yang telah diselamatkan serta menyandang Status Baru sebagai anak-anak Allah, maka kita harus bersedia untuk mewartakan kabar keselamatan ini kepada mereka yang masih belum percaya. kita harus belajar dari nabi Yesaya untuk selalu giat menyebarkan kabar keselamatan, sampai semua orang mendengar dan memperoleh keselamatan. Saya memahami  ayat 2 sebagai berikut: Sebagai anak-anak terang, kehidupan kita harus tetap bercahaya di tengah kehidupan dunia yang  diliputi oleh kegelapan. Kita harus tetap hidup kudus di dalam segala situasi kehidupan ini, sehingga terang kasih Kristus terpancar kepada semua orang. (Swan Lioe).

Rekat: Let There Be Bright (20 Desember 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 60 : 1 – 14 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari hasil perenungan firman Tuhan pada hari ini, saya mendapatkan pesan bahwa janji Tuhan itu pasti, walau belum diketahui kapan dan melalui peristiwa apa janji Tuhan itu akan menjadi kenyataan. Nubuat Yesaya  menyatakan adanya suatu kepastian. Kepastian bahwa ketika umat-Nya dikembalikan ke Yerusalem, mereka meyakini bahwa janji Tuhan itu mengacu kepada penggenapan. Melalui Yesaya firman Tuhan menguatkan iman mereka, bahwa masa depan sepenuhnya berada pada otoritas Tuhan. Dialah Pembebas, Dialah Penyelamat umat-Nya. Dari ayat 3-5 saya memahami bahwa para musuh Israel justru, tertarik untuk datang ke Sion. Rahasianya  karena Israel menjadi penerus terang Tuhan kepada para musuhnya.  .Pemulihan yang berasal dari Tuhan dan yang terjadi dan yang dialami oleh Israel  tidak hanya berhenti dialami Israel, tetapi justru diteruskan kepada bangsa- bangsa yang memusuhi mereka. (Haryono)

ReKat: Accepting with the Open Arms (09 Desember 2022)

Bacaan Sabda: Ayub 1:1-22 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Dari hasil perenungan firman Tuhan pada hari ini, saya mendapatkan pesan  bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Tuhan, bukan milik kita. Mari kita menerima berkat Tuhan dengan TANGAN TERBUKA dan biarkan tetap terbuka. Dari ayat 21-22, saya memahami bahwa ketika badai kehidupan menerpa  kita, janganlah kita merasa kecewa dan menyalahkan Tuhan. Marilah kita belajar dari pengalaman Ayub,  sekalipun dia sudah tidak memiliki apa-apa, kecuali nyawanya, namun Ayub tetap dapat sujud serta menyembah Tuhan; karena Ayub menyadari bahwa semua yang dimilikinya adalah milik dan pemberian Tuhan yang dititipkan kepadanya. Maka Ayub dapat dengan rela melepas semuanya ketika Tuhan mengambilnya. Terpujilah Tuhan! (Swan Lioe)

ReKat: GOD is the SOURCE of SALVATION (02 Desember 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 52 : 1 – 12 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya peroleh dari perenungan firman Tuhan pada hari ini: Hanya oleh karena kasih kemurahan Tuhan Yesuslah kita telah mendengar dan merespons akan panggilan-Nya. Dari orang yang berdosa, hidup tanpa pengenalan akan Allah yang benar, kudus, mulia, kemudian dihantar ke tujuan kehidupan yang baru.Tuhan Yesus rela mati di atas salib untuk menebus kita dan memanggil kita untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Saya memahami ayat 11 sebagai berikut: Umat Israel harus bangkit untuk bersiap diri menerima keselamatan dari Tuhan. Walau mereka telah dibuang ke negeri yang asing dan menjadi budak di sana, namun umat Israel akan mengenal Tuhan yang telah memanggil dan menyelamatkan mereka. Tuhan sendirilah yang siap membawa mereka keluar dari tanah pembuangan, menuju ke tanah perjanjian. (Haryono)

ReKat: Tongue of A Disciple (27 November 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 50:4-11 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Pesan yang saya peroleh dari perenungan firman Tuhan pada hari ini: Lidah merupakan salah satu anggota tubuh kita  yang kecil namun memiliki peranan besar dalam perjalanan kehidupan seseorang. Lidah dapat digunakan untuk tujuan yang baik atau merusak, hal itu tergantung dari manusia yang menggunakannya. Sebagai murid Kristus, kita harus menggunakan lidah kita untuk membawa kasih dan kabar baik yang memuliakan nama Tuhan melalui kehidupan kita. Kita sebagai orang percaya perlu memiliki lidah dan telinga seorang murid. Kita gunakan lidah kita untuk memperkatakan firman-Nya, untuk mewartakan kebaikan-Nya,   menghibur , memberi kekuatan, dan semangat bagi orang yang lemah. Begitu juga dengan telinga, kita harus menjadi lebih peka untuk mendengar suara dan kehendak Allah. Saya memahami ayat 7-9 sebagai berikut: Kita tidak akan mendapat malu karena Tuhan akan membenarkan, menolong, dan membela kita. (Swan Lioe)

Rekat: Even to your OLD AGE and GREY HAIRS (19 November 2022)

Bacaan Sabda: Yesaya 46 : 1 – 13 Dari hasil perenungan saya dari Bacaan Sabda, saya mendapatkan: Nilai hidup yang saya peroleh dari perenungan firman Tuhan hari ini: Allah itu teguh, setia pada diri-Nya. Bukan mengikuti selera manusia yang binasa. Allah itu kudus dan benar, membenci perilaku manusia yang ceroboh, serampangan menyembah berhala. Manusia penyembah berhala menjerumuskan  dirinya pada praktik-praktik yang tidak bermoral. Allah berdaulat dan berkuasa, sebaliknya berhala itu benda mati, tak ada gunanya, sia-sia belaka. Pemahaman saya dari ayat 9: Keselamatan bukanlah kompromi  Allah dengan kebejatan manusia penyembah berhala. Keselamatan adalah  ketegasan Allah membebaskan umat-Nya dari dosa dan kesesatan penyembahan berhala. Oleh karena itu tuntutan Allah adalah manusia wajib bertobat. Itulah tuntutan Allah yang terutama. Keselamatan berarti seseorang menempatkan Dia sebagai Allahnya  sehingga ia mengalami kebenaran dan kesejatian hidup. (Haryono)