CARI SAMPAI DAPAT

CARI SAMPAI DAPAT

Saudaraku, nilai sebuah benda bisa ditentukan dari seberapa gigih seseorang mendapatkannya.  Semakin ia gigih berjuang, semakin bernilai benda itu bagi dirinya.  Apa nilai manusia di mata Allah?  Mari renungkan Injil Lukas 15:8-10

Bagi pembaca saat ini mungkin tidak terlalu memahami mengapa perempuan itu harus begitu serius mencari koinnya yang hilang.  Apakah perempuan itu begitu miskin sehingga hilangnya koin itu memengaruhi ekonominya ? Kemungkinan tidak.   

Ada tafsir mengatakan bahwa uang itu adalah salah satu koin uang mahar perkawinan yang biasa dirangkai dan dipakai sebagai hiasan kepala perempuan Yahudi yang sudah menikah.  Nilai sosial itulah yang membuat perempuan itu mencari koin yang hilang dengan gigih, mencarinya sampai dapat.   Koin itu sungguh berharga bagi kehidupan dan perkawinannya sehingga ia saat menemukan kembali koin yang hilang itu, sukacitanya memuncak sehingga  ia berbagi sukacita dengan tetangga-tetangganya. 

Yesus menyampaikan perumpamaan itu saat orang Farisi mengomentari sikap-Nya yang mau bergabung bersama orang yang dianggap tidak baik dan sampah masyarakat.  Terlihat bagaimana nilai manusia di mata Yesus, yaitu :

  1. Orang berdosa bernilai sama dengan orang yang dianggap baik.

Penghargaan Tuhan kepada manusia inilah yang membuat Allah benar-benar melakukan tindakan yang serius hanya untuk mengembalikan manusia menjadi milik-Nya.  Allah menghargai bukan dari fisik namun dari hakikat manusia itu sendiri.  

Senada dengan itu Firman Tuhan kepada Israel yang mengatakan, “Oleh karena engkau berharga di mataku dan mulia, maka aku ini mengasihi engkau maka aku memberikan manusia sebagai gantimu dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu” (Yesaya 43:4).  

  1. Surga bergembira karena pertobatan manusia

Apa yang terpenting bagi Allah adalah manusia yang menyambut anugerah yang diberikan-Nya, seperti koin yang kembali ditemukan.  Inilah yang membuat surga bersukacita.  Bukan ritual, bukan agama namun pertobatan, itulah yang membuat surga gempar karena sukacita.  Manusia kembali menjadi milik-Nya.

Saat dunia cenderung menghargai materi dan apa yang kasat mata,  Yesus ingin umat-Nya memandang sesamanya berharga.  Umat Allah seharusnya memiliki mata seperti mata Yesus dalam memandang manusia dan memikirkan seperti pikiran Yesus kepada mereka yang berdosa.  

Perlu terus berjuang tanpa henti dan pantang menyerah untuk mengabarkan anugerah Allah kepada mereka.  Sebagai agen keselamatan dalam diri Yesus, setiap umat Allah perlu memahami berharganya nilai seorang manusia terlepas dari latar belakang, etnisitas, pekerjaan, orientasi seksual dan pemikirannya dan tidak membuat kotak-kotak yang mendiskriminasi mereka yang dianggap tidak sama dan berdosa.  

Mari gigih berjuang mendoakan dan menginjil dalam segala keadaan dan kepada siapa pun  sebagaimana Kristus sudah terlebih dahulu melakukannya untuk umat kepunyaan-Nya.  Mari terus mengerjakan tugas yang diberikan Kristus dengan gigih dan pantang menyerah bersama dengan Roh Kudus .  Selamat bertumbuh dewasa. (Ag)  

Renungan Lainnya